Tema 'Mata-Mata' Diangkat di Pameran Foto Jurnalistik PFI Kepri
Oleh : Ahmad Rohmadi
Rabu | 18-11-2015 | 18:42 WIB
pfi-haripinto.jpg
Anggota DPD RI Haripinto Tanuwidjaja melihat Pameran Foto karya PFI Kepri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar pameran foto jurnalistik dengan mengambil tema "Mata-mata".

Ketua PFI Kepri, Tommy Purniawan menjelaskan sengaja mengambil tema tersebut karena menurutnya anggota PFI sendiri mayoritas berasal dari fotografer media yang ada di Kepri.

"Dan kita juga adalah merupakan bagian dari mata-mata masyarakat," kata Tommy saat acara pembukaan pameran, di Mega Mall Batam Center, Rabu (18/11/2015).

Sebanyak 150 foto yang ditampilkan merupakan hasil karya PFI Kepri. Selain pameran foto PFI juga akan menggelar acara seminar foto oleh fotografer profesional dan lomba foto on the spot.

Sedangkan perwakilan PFI Pusat, Unang Ramdani menjelaskan bahwa pewarta foto awal mula digagas pada tahun 1992 di Jakarta, kemudian berkembang pada era rev\formasi.

"PFI juga sempat vakum setelah regenerasi kepengurunsan, namun pada tahun 2004 mampu kembali bangkit," katanya.

Organisasi ini, ia katakan pada tanggal 23 Maret 2015 juga telah resmi berbadan hukum dan tercatatap pada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI.

"Semoga dengan adanya pamaeran ini masyarakat bisa lebih memahami makna foto yang sebenarnya," katanya

Sementara itu, Dewan Penasehat PFI Kepri, Soerya Respationo mengatkan sangat mendukung event pameran foto jurnalistik tersebut.

"Karena di dunia fotografer, foto itu bicara, dan ini harus didukung terutama bagi Pemerintah Kota Batam maupun Kepri," pesannya.

Selain sebagai jurnalistik karya foto itu juga menurutnya sebagai ajang kreativitas bagi fotografer maka itu ia mendorong kepada Pemerintah untuk lebih memperhatikan dan selalu mendukung.

Selama pameran berlangsung, para pengunjung yang berminat bisa membeli foto yang dipajang. Hasil penjualan foto, akan disumbangkan ke orang atau panti asuhan yang sangat membutuhkan uluran tangan.

Editor: Dodo