Awas, Pelanggan PSK Batam Didominasi Penderita AIDS
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 14-11-2015 | 13:26 WIB
psk.jpg
Ilustrasi para pekerja seks. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hati-hati bagi Anda yang gemar "jajan" di Batam. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat selama Januari-September 2015, ada 539 orang positif terjaring virus berbahaya Human Immunodeficiency Virus /Acquird Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). 


Yang lebih menyedihkan dari jumlah tersebut yang mendominasi adalah penderita laki-laki yang merupakan 
pelanggan Pekerja Seks Komersial (PSK) 143 orang. Inilah bukti, Kota Batam bisa dikatakan kota "esek esek"

"Tahun lalu yang mendominasi itu ibu rumah tangga. Sekarang malah pelanggan PSK yang paling banyak di antara data-data yang masuk ke Dinkes," ujar Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Sri Rupiati menjawab BATAMTODAY.COM, Sabtu (14/11/2015).

Penderita pelanggan PSK membuat Sri cemas, lantaran akan terjadi peningkatan jumlah penderita  HIV/AIDS. Dikarenakan laki-laki penderita akan menularkan penyakit tersebut kepada sang istri.

"Nanti ketika suami (Pelanggan PSK-read) itu berhubungan badan dengan istri, tentu penyakit berbahaya itu akan menular. Imbasnya anak usia dini juga ikut tertular melalui ibu," katanya.

Bahkan dengan adanya jumlah tersebut, Provinsi Kepri sendiri masih dianggap rawan penyebaran HIV/AIDS. Lantaran saat ini berada di peringkat 8 dari 33 Provinsi di Indonesia. 

Hal itu disebabkan karena hingga kini tempat-tempat hiburan malam seperti lokalisasi, pijit, karaoke dan diskotek, semakin merajalela dan marak, sehingga memudahkan masyarakat terkena penyakit mematikan tersebut akibat tidak menggunakan pelindung kondom.

"Jumlah itu sangat menghawatirkan, mengingat didominasi oleh kalangan laki-laki atau pelanggan PSK," tuturnya.
   
Untuk menekan dan mencegah terjadinya hal tersebut pihaknya terus melakukan sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat. Bahkan menurut Sri pihaknya sudah mengaktifkan kembali forum masyarakat peduli Aids.

"FMPA ini tersebar di 12 Kecamatan, mereka nanti akan mencari para penderita Aids dan melakukan penyuluhan. Agar penderita memahaman atas bahayanya Aids yang menyerang tubuh manusia. Hal ini akibat berhubungan seksual beresiko maupun penggunaan alat-alat suntik," pungkasnya.

Editor: Dardani