Olimpiade PGD Bagi D3 Keperawatan di Bapelkes Batam Patok Standar Kualifikasi Tinggi
Oleh : Harun al Rasyid
Kamis | 12-11-2015 | 15:58 WIB
olimpiade-pgd.jpg
Peserta Olimpiade PGD saat mempraktikkan penanganan gawat darurat pada seorang pasien di Bapelkes Batam, (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Olimpiade penanganan kasus gawat daurat (PGD) berlangsung di halaman lantai 1 Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam, Kamis (12/11/2015).

Ada 2 jenis kegiatan yang dilombakan pada kompetensi D3 keperawatan kali ini yaitu, pra hospital dan in hospital. Tempat pelaksanaan lomba pra hospital berada diluar gedung Bapelkes dan in hospital didalam ruangan laboratorium.

Kegiatan ini merupakan kumpulan dari kompetensi yang telah diajarkan pada saat kegiatan skills site di setiap bagian skills. Dimana kegiatan kemarin itu ada 4 area yang diajarkan yakni, triase, evakuasi dan transportasi serta stabilisasi, resusistasi jantung paru, dan inisial assesment. 

Untuk kegiatan inisial assesment, sudah termasuk di dalamnya bagaimana peserta bisa melaksanakan tindakan untuk melaksanakan terapi oksigen dan juga resosiasi cairan. 

Ketua pelaksana kegiatan latihan PGD Tingkat Dasar Mahasiswa Diploma III Keperawatan Devi Melyana Sari, S.Kep Ns. M. Si mengatakan, kegiatan hari ini adalah penggabungan dari skills site yang sudah diajarkan kemarin dengan kasus penata pelaksanaan trauma yang dialami oleh pasien. 

"Setting kasusnya saat ini adalah pasien trauma. Dengan dicurigai adanya feraktur servikal," kata Devi. 

Dijelaskan Devi, kegiatan lomba olimpiade ini mematok standar kompetensi yang sangat tinggi. Saat ditemui BATAMTODAY.COM di sela-sela lomba, ia juga mengatakan para lulusan Keperawatan D3 tidak hanya mampu melakukan evakuasi, atau hanya mampu melakukan trapi oksigen saja, ataupun hanya mampu melakukan RPG, tetapi penilaianya total penatalaksanaan bagi help provider yang harus mereka lakukan. Semua standar penilaian ini juga tidak lepas dari kompetensi D3 yang telah diajarkan sebelumnya. 

"Jadi total apa yang harus mereka lakukan. Karena ini adalah kompetisi maka standar kita sangat tinggi. Tetapi kita tidak akan melewati kompetensi dari D3 pelaksanaan,"jelasnya. 

Lanjut Devi,  tujuan pada kegiatan hari ini adalah untuk melihat kemampuan para peserta dalam menangani pasien gawat darurat. 

"Kompetensi yang ingin dicapai sesuai tujuan diadaknya kegiatan ini. Peserta diharapkan mampu melakukan penatalaksanaan penanganan gawat darurat dasar bagi mahasiswa D3. 

Kegiatan Olimpiade Kepeerawatan D3 yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB ini dibagi dalam 3 season. Masing-masing season terdiri dari 10 team dari masing-masing perwakilan seluruh Indonesia. Terlihat peserta tersebut berusaha mengobati pasien yang diganti dengan boneka peraga dan dikelilingi oleh tim juri untuk menilai hasil kerja peserta.  

Toto Suhariyanto, salah satu juri mengatakan, semua peserta mendapatkan jenis penangan pasien gawat darurat yang berbeda-beda. Pasien tersebut merupakan korban kecelakaan, yang mengalami luka patah kaki, tangan dan mengalami penurunan kesadaran hingga berhenti saluran pernapasan. 

"Mereka ini disuruh bagaimana mennagani pasien gawat darurat. Semua data pasien sudah ada tinggal bagaimana mereka menangani pasien tersebut, sampai pada tahap evakuasi" terangnya. 

Editor: Dodo