Pasukan Yonif 10 Marinir SBY Siap Digerakkan ke Natuna
Oleh : Harun Al Rasyid
Rabu | 11-11-2015 | 09:45 WIB
IMG_20151110_155844.jpg
Komandan Yonif 10 Marinir SBY Mayor Noiko Budi Legowo. (Foto: Dok Batamtoday.com) 

BATAMTODAY.COM, Batam - Konflik Laut Cina Selatan belakangan ini menjadi pusat perhatian TNI Angkatan Laut. Situasi yang kian memanas itu direspon TNI dengan mengirimkan kapal perang (KRI) untuk berjaga-jaga di sekitar Pulau Natuna yang diklaim Tiongkok sebagai wilayah perairan mereka. 

Intensitas ancaman yang makin meningkat ini juga direspon oleh anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 10 Marinir/Satria Bumi Yudha (SBY) Pulau Sitokok, Barelang, Batam. Komandan Yonif 10 Marinir SBY Mayor Noiko Budi Legowo mengakui adanya intensitas yang semakin memanas tersebut. Saat ini, semua pasukannya sudah stanby untuk berjaga-jaga bilamana diperintahkan untuk bergerak. 

"Seperti yang disampaikan sama Komandan Korps Marinir, situasi di sana sedang memanas dan sudah dikirim kapal perang ke sana. Kami standby dan kalau diperintah kami akan bergerak," ujar Mayor Noiko Budi Legowo kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (10/11/2015), di Mako Batalyon Marinir 10 Sitokok Barelang. 

Lanjut Noiko, semua langkah-langkah strategis sudah disiapkan oleh pimpinan tertinggi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Untuk menjaga profesionalisme, ia berusaha meningkatkan latihan kepada anak buahnya dan memonitoring  situasi secara terus menerus. 

"Yang pasti kita semua dalam kondisi yang siap, siap operasional, siap digerakan. Hari-hari kita intenskan latihan. Ini anak-anak baru latihan renang," tegasnya lagi. 

Situasi seperti ini, menurutnya sangat mengganggu, stabilitas keamanan regional maupun nasional. Beberapa titik kawasan Indonesia yang diklaim milik negara tetangga tersebut, membuat berang seluruh rakyat Indonesia. TNI AL sebagai garda terdepan yang menjaga keutuhan negara dibidang pertahanan tidak akan tinggal diam. 

"Ancaman tentu ada, dan sangat menggangku stabilitas di kawasan kita ini. TNI tidak akan tinggal diam atas pengakuan wilayah milik mereka," paparnya. 

Ia mengatakan, akan terus memperbanyak latihan pada 5 kemampuan dasar. Yaitu Kemampuan berlari (cross country), kemampuan menembak, kemampuan berenang, kemampuan dayung dan kemampuan halang rintang. 

Dijelaskannya, ke-5 kemampuan dasar ini, apabila sudah mumpuni, sudah siap, maka semua bisa dikerjakan. 

"Ini semua kita lakukan untuk menjaga profesionalisme dan kesiapan mereka. Apapun materi latihannya, ketika tugas diberikan oleh satuan itu dia pasti bisa,"pungkas komandan berusia 36 tahun tersebut. 

Editor: Dardani