Drainase Mampet, Banjir 'Hantui' Warga di Sagulung dan Batuaji
Oleh : Harun al Rasyid
Senin | 09-11-2015 | 17:56 WIB
drainase-sagulung.jpg
Drainase di kawasan Sagulung yang dipenuhi tanah dan sampah. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang musim hujan, beberapa ruas jalan di Batuaji dan Sagulung rawan banjir.  Pasalnya drainase sebagai penyalur air tersebut tidak berfungsi, tak terawat dan tersumbat. 

Keenam titik daerah rawan banjir tersebut adalah Jalan Putri Hijau arah Polsek Sagulung, jalan depan Perumahan Muka Kuning Indah I, Jalan Batuaji Baru tepatnya di depan makam pahlawan, depan Perumahan Villa Paradis dari Simpang Bascamp menuju Sei Temiang, Jalan dari arah Batuaji menuju Marina dan Jalan Dapur 12, Sungai Pelunggut. 

Salah satu drainase yang terdapat dijalan menuju Polsek Sagulung terlihat tak terawat, dan dipenuhi tanaman liar sehingga tak tampak pandangan mata. Bahkan saluran air yang berada di sisi kiri jalan itu hanya berjarak sekitar 50 meter saja, dan menyempit kecil pada ujung drainase yang berimbas pada tak lancarnya aliran.

"Di sini kalau hujan sedikit saja pasti banjir, bang dan lama keringnya karena tak ada saluran pembuangan air," jelas Rini, pedagang di sekitar kawasan Putri Hijau. 

Drainase yang tak berfungsi baik juga terlihat di jalan menuju Marina dari arah Batuaji. Saluran air yang berada dikiri dan kanan jalan ditutupi tanah. Bagi pengguna jalan yang lewat hampir tak melihat adanya drainase dipinggir jalan, sebab tutupan tanah tersebut sudah meninggi dan hampir menyamai badan jalan. Pemandangan serupa juga terlihat di jalan depan Perumahan Villa Paradise, drainase di jalan utama itu terlihat kecil dan tertumpuk tanah serta sampah. 

"Sudah biasa, bang, di sini selalu banjir. Saya tak tahu kalau ada drainase itu. Tak kelihatan sih," ujar Eri, seorang pengguna jalan.

Sedangkan drainase sekitar jalan depan Makam Pahlawan dan jalan di depan Perumahan Mukakuning Indah I tersumbat dan dipenuhi kotoran sampah. Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah di tempat semenstinya juga masih minim. Bahkan di pinggir jalan tersebut selalu dijumpai kantong-kantong sampah dalam ukuran besar. Akibatnya, di saat musim hujan tiba, jalur tersebut digenangi air dan sampahpun berserakan disekitar jalan. 

"Tengok aja ke bawah, bang, banyak sampahnya. Bagaimana tak banjir, sampah-sampah itu yang buat sumbat," kata Yanto, pemilik bengkel yang beroperasi di depan Makam Pahlawan. 

Pemandangan yang sama juga terlihat di depan SP Plaza Sagulung, saluran air dipenuhi sampah, tanah dan tak terurus. Diantara dua gorong-gorong, hanya salah satu yang berfungsi. Sedangkan satu gorong-gorong tak bisa berfungsi normal akibat tumpukan tanah yang hampir penuh.

Editor: Dodo