GPMN Tuntut PT SMOE Terima Warga Tempatan Jadi Karyawan
Oleh : Hadli
Kamis | 05-11-2015 | 09:14 WIB
warga batubesar pt smoe indonesia.jpg
Warga Batubesar Nongsa Batam saat menggelar aksi demo di halaman PT SMOE Indonesia. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gerakan Peduli Masyarakat Nongsa (GPMN) kembali menggelar aksi unjuk rasa di PT SMOE Indonesia, di Kawasan Industri Kabil Batam. Mereka menuntut perusahaan asing tersebut mempekerjakan warga sekitar. 

"Besok kita akan turun lagi, demo PT SMOE," kata Ketua GPMN, Amiluddin kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (4/11/2015) sore. 

Ia mengatakan, tuntutan warga Kecamatan Nongsa masih sama dengan aksi demo pada Rabu (4/2/2015), di perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan teknik pengadaan, konstruksi, transportasi, instalasi untuk minyak dan gas ke seluruh dunia. 


"Janji tinggal janji. Sampai saat ini tidak ada warga yang diterima diperusahaan ini. Karyawan yang diterima dari luar wilayah Nongsa semua. Kalau tidak juga diterima kami akan mendesak Disnaker tutup outsorsing yang ada diperusahaan ini," tuturnya. 

Ditambahkan Amiluddin, pihaknya sudah mencari solusi agar aksi tidak terlaksana. Namun pihak Kawasan Industri Kabil selaku pengelola belum bersedia mengmbil keputusan. 

"Aksi demo besok pagi, alternatif terkhir, karena pihak Kawasan Industri Kabil sebagai pengelola tempat industri ini tidak bisa menjamin," paparnya. 

Janji pihak manajemen PT SMOE yang bersedia mempekerjakan warga sekitar bulan kali pertama. Pada berdirinya perusahaan itu, perusahaan berjanji akan turut mensejahtrakan masyarakat sekitar dengan menjaring tenaga kerja. 

Jumlah masyarakat yang akan turun menuntut perusahaan, tambahnya akan berjumlah dua kalilipat dari jumlah masyarakat yang turun pada demo awal tahun lalu.

Berdasarkan informasi, setiap tahapan perluasan lahan mellaui reklamasi pangtai yang dilakukan PT SMOE dilkukan secara ilegal. Pemerintah seakan tutup mata dengan aktifitas di kawasan Industru KIE tersebut.

Editor: Dardani