Sikapi Isu Hengkang, BKPM Klarifikasi Persoalan Investasi di Batam ke Penanam Modal
Oleh : Hadli
Rabu | 04-11-2015 | 13:28 WIB
bkpm-batam.jpg
Kepala BKPM Franki Sibarani (tengah) didampingi Kepala BP Batam Mustofa Wijaya serta pimpinan PT Sumitomo Wiring Syistem Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani melakukan kunjungan ke Batam, Kamis (4/11/2015). Kedatangannya untuk mengklarifikasi langsung investor di Batam yang direncanakan akan hengkang ke negara lain, seperti ke Vietnam. 

Upaya klarifikasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi yang utuh terkait dengan permasalahan yang dihadapi investor, khususnya yang berlokasi di Batam. 

"Batam ini memiliki makna strategis karena merupakan salah satu kawasan industri yang pertama kali didirikan di Indonesia. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BP Batam untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif untuk Batam," ujarnya di VVIP Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

Menurut Franky, dirinya akan melakukan dialog langsung dengan beberapa investor di Batam selain perwakilan investor. Dialog juga akan melibatkan pemerintah daerah, BP Batam, Apindo Kepri, Himpunan Kawasan Industri serta Asosiasi Galangan Kapal Batam di Wisma Batamindo Mukakuning. 

Ia menjelaskan, ada tiga langkah BKPM untuk mewujudkan hal tersebut. Diantaranya, penyederhanaan perizinan, memfasilitasi investasi terhambat dan mengingatkan investasi.

Untuk perizinan, BKPM menargetkan adanya kepastian syarat dan waktu perizinan, sehingga tercapai perizinan yang cepat, mudah tranparan dan terintegrasi. 

Untuk memfasilitasi investasi terhambat, tambahnya, BKPM telah mengidentifikasi 80 persuahaan yang sedang tahap konstruksi. Ke-80 perusahaan itu tercatat nilai investasinya mencapai US$19,07 miliar dengan rencana penyerapan sebesar 289.112 tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. 

"Langkah ini (BKPM) sebagai bentuk kehadiran negara dalam proses investasi, sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif," tuturnya. Baca: BKPM Tinjau Perusahaan Jepang di Batam

Editor: Dodo