284,9 Ton Garam Ditaburkan untuk Hujan Buatan
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 31-10-2015 | 16:42 WIB
ilustrasi_hujan_-_payung.jpg
Ilustrasi hujan mengguyur. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kombinasi antara hujan buatan dan hujan alam yang turun cukup merata di Sumatera dan Kalimantan beberapa hari terakhir,  membuat jumlah hotspot, jarak pandang dan kualitas udara menunjukkan kondisi yang membaik secara signifikan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jika sebelumnya jumlah hotspot sering mencapai ribuan saat ini hanya 402 hotspot. ‎

"Begitu juga jarak pandang, jika sebelumnya rata‎-rata kurang dari 500 meter, saat ini sudah menjauh," kata Sutopo, Sabtu (31/10/2015).

Pagi tadi kata Sutopo, jarak pandang di Padang sekitar 4 kilo meter, Pekanbaru 7 kilo meter, Jambi 2,8 kilo meter, Palembang 800 meter, Pontianak 2 kilo meter, Palangkaraya 1,5 kilo meter, dan Banjarmasin 6 kilo meter.

Sedangkan Indeks kualitas udara‎ (PM10) yang sebelumnya banyak kota sering level Berbahaya, pada hari ini kota-kota di Sumatera dan Kalimantan juga berada pada level baik dan sedang. 

"Sesuai dengan prediksi BMKG hujan dan awan-awan potensial banyak di Sumatera dan Kalimantan," katanya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan hujan buatan ditingkatkan saat banyak awan, bahkan TNI AU akan mengirim pesawat Hercules C-130 untuk hujan buatan.‎

Empat pesawat terbang yaitu 3 pesawat Casa dan 1 pesawat CN-295 terus terbang melakukan penyemaian awan. Pesawat ditempatkan di Pekanbaru, Palembang, Pontianak dan Palangkaraya.

"Total 284,9 ton garam (NaCl) yang ditaburkan ke dalam awan sejak Juni hingga sekarang. ‎Hujan buatan dilakukan oleh BPPT, BNPB, TNI AU dan KLHK," jelasnya.

Garam dapur (NaCl) dengan butiran sangat kecil ditaburkan pada awan-awan Cummulus. ‎Butir NaCl bersifat higroskopis yang menyerap butir-butir air dalam awan sehingga bertambah besar ukuran butirnya.

Editor: Dardani