Menurut BPOM, Biaya Rp1,5 Juta untuk Uji Makanan di Laboratorium Masuk Kas Negara
Oleh : Hadli
Selasa | 27-10-2015 | 14:12 WIB
sidak_bpom.jpg
Ilustrasi uji makanan.

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyidik Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Keprim Mardianto mengaku biaya sebesar Rp 1,5 juta yang dipungut insitusinya untuk uji laboratorium langsung di salah satu sekolah di Batam masuk ke kas negara.

"Kan masuk ke kas negara melalui ke PNBP (Penghasilan Negara Bukan Pajak), mas," ujarnya beberapa waktu lalu kepada BATAMTODAY.COM melalui sambungan telepon. 

Ia mengatakan, setoran Rp 1,5 juta langsung disetorkan ke kas negara. Namun ia mengaku tidak mengetahui berapa besaran pastinya pengecekan kesehatan makanan. "Berapa nilainya saya tidak tahu berapa," katanya.

Sebelumnya, BPOM memungut uang Rp 1,5 juta untuk menguji makanan gorengan yang juga diduga mengandung plastik. Baca: Uji Makanan di Lingkungan Sekolah, BPOM Disebut Pungut Rp 1,5 Juta

Hal itu diungkap oleh Joko, salah satu warga di perumahan kawasan Botania Garden. Menurutnya, pihak sekolah dasar di wilayah itu membayar atas permintaan dari staf BPOM Kepri di Batam untuk menguji kesehatan makanan yang berada di kantin sekolah. 

"Hasil uji negatif. Tapi proses uji hanya dilakukan di dalam wilayah sekolah tidak di luar sekolah, karena pihak sekolah tidak punya kewenangan meminta BPOM juga mengecek makanan di luar pagar sekolah, walaupun harapan itu kuat," katanya. 

Editor: Dodo