Dikira Bodong, Seorang Anggota Polisi Bonyok Dihajar Puluhan Satpol PP
Oleh : Romi Candra
Selasa | 29-09-2015 | 21:21 WIB
BlurImage(29-9-2015_6-52-17).jpg
Begini kondisi Al setelah sampai di Markas Polresta Barelang Batam. (Foto: Roni Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang polisi yang bertugas di Satuan Pengamanan Objek Vital Polda Kepri, berinisial Al, bonyok dihajar puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ketika mereka sedang melakukan penggusuran kios liar di kawasan Top 100 Bengkong, Selasa (29/9/2015) sore.

Meski sudah mengeluarkan tembakan peringatan, senjata Al justru dirampas oleh para anggota Satpol PP. Tidak hanya itu, Al juga dihajar lalu diseret ke atas truk Pol PP. Di dalam truk itu, kembali Al dipikuli dalam perjalanan menuju Polresta Barelang.

Pantauan BATAMTODAY.COM di ruang SPK Polresta Barelang, Al meringis kesakitan tidak megenakan pakaian baju lagi. Bibirnya pecah mengeluarkan darah. Darah segar juga mengucur dari telapak kaki kanannya. Di tubuhnya juga terdapat luka lecet dan memar.

"Saya dibilang polisi bodong. Mereka mau membunuh saya. Senjata saya juga dirampas dan dipukuli terus. Saya ini anggota Pam Obvit Polda Kepri, sekarang sedang mengamankan Bawaslu," tutur Al yang mengerang kesakitan sambil memegang kakiknya yang terus mengeluarkan darah.

Informasinya, kejadian ini berawal saat puluhan anggota Satpol PP Batam datang ke lokasi kejadian perkara, untuk menggusur kios liar. Para anggota Pol PP yang membawa palu langsung merobohkan kios tersebut. Ternyata, salah satu kios yang dirobohkan disewa oleh ibu Al.

Mendapat laporan kalau kios ibunya dirobohkan, Al datang ke lokasi dan menanyakan kenapa tidak dilakukan pemberitahuan atau mediasi terlebih dahulu. Ini langsung main robohkan saja. Namun pertanyaannya itu tidak digubris, sehingga ia mengeluarkan senjata dan mengatakan bahwa ia anggota  polisi. Sialnya, seorang anggota Satpol PP malah meneriakinya dengan sebutan polisi bodong.

Salah seorang anggota Pol PP yang berada di belakang Al langsung memegang tangan dan merampas senjata yang dipegang Al. Setelah Al melepas satu tembakan ke udara terus menodongkannya ke anggota Pol PP, puluhan anggota Pol PP lainnya langsung menyerang Al secara membabi buta.

"Saya melihat kalau senjata itu diarahkan ke anggota (Pol PP, red) karena saya berada di belakangnya, saya berusaha untuk menahannya. Maksud saya agar tidak ada yang terluka. Yang bersangkutan langsung saya giring ke mobil untuk dibawa ke Polresta Barelang. Memang saya sulit unuk menahan anggota agar tidak melayangkan pukulan, karena anggota banyak," kata seorang anggota Satpol PP yang berada di dalam ruang SPK tersebut.

Kejadian ini langsung diproses. Semua anggota Satpol PP yang ada di Mapolres, dibawa ke dalam ruang SPK untuk dipriksa satu persatu. Sementara Al sendiri sudah dibawa ke Rumah Sakit Awal Bros untuk mendapatkan pertologan medis.

Dalam kejadian ini, tampak baru tiga orang yang diamankan sesuai keterangan dari pelapor, saudara Al. Tampak juga Kasatpol PP berada di lokasi dan Dirpam Obvit Polda Kepri, Komisaris Besar Yusri, serta Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Asep Safrudin. "Kejadian ini akan kita proses," kata Yusri singkat.

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Batam, Hendri, saat ditanyai pewarta mengatakan, kejadian ini merupakan salah paham. Ia mengelak kalau mengetahui bahwa Al adalah anggota polisi.

"Tujuan anggota mengambil senjata itu untuk mengamankan agar tidak terjadi bentrok. Makanya anggota langsung menbawa ke Mapolresta Barelang. Yang pasti, anggota benar-benar tidak tahu kalau yang bersangkutan adalah anggota polisi," kilahnya.

Ditambahkan Hendri, anggotanya mengamankan senjata Al karena sudah mengeluarkan tembakan ke atas dan mengarahkannya ke Pol PP. "Senjata itu diarahkan ke anggota. Sekarang kita ikuti proses hukumnya," lanjut Hendri.

Editor: Dardani