Kabut Asap di Tanjunguban Makin Tebal

ISPU Batam Makin Dekati Level Berbahaya
Oleh : Hadli
Senin | 28-09-2015 | 20:45 WIB
kabut-asap-kabil.jpg
Kabut asap yang semakin menebal terpantau di ruas jalan kabil, Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pencemaran udara di Batam akibat kabut asap kiriman dari kebakaran hutan di wilayah Sumatera daratan mulai mendekati level berbahaya.

Hal itu disampaikan Kepala Bapeda Kota Batam, Dendi Purnomo kepada BATAMTODAY.COM, Senin (28/9/2015) sore. Dari monitoring stasiun ISPU (Indek Standar Pencemaran Udara) simpang jam, sore hari kabut asap semakin berbahaya.   

"ISPU sore ini 170. Lebih tinggi dari siang tadi 114 SPI," ujarnya. 

Dengan kondisi kabut yang semakin tebal, tambahnya diimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Warga juga dianjurkan untuk menggunakan masker.

Sebelumnya, kabut asap pada siang hari di Batam terpantau kembali pekat dibanding pada pagi hari, Senin (28/9/2015) pukul 13.30 WIB. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam mengatakan udara di Batam masih tidak sehat. 

"Hasil monitoring stasiun ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) Simpang Jam, siang hari ini 114 PSI, masih tidak sehat," kata Kepala Bapeda Kota Batam, Dendi Purnomo kepada BATAMTODAY.COM

Udara di Batam dinyatakan tidak sehat sejak awal bulan September 2015 akibat kebakaran hutan di wilayah Sumatera daratan. Semenjak itu, nilai ISPU di Batam di atas 100 PSI. 

"Normal nilai ISPU di bawah 50. 50 sampai 100 sedang. Di atas 100 tidak sehat. 200 sampai 300 sudah berbahaya," katanya. 

Kabut Asap Makin Tebal di Tanjunguban
Sementara itu, kabut asap makin tebal menyelimuti wilayah Bintan Utara, diperkirakan jarak pandang berada di kisaran 500 meter. Namun keberangkatan speed boat dari Pelabuhan Bulanglinggi Tanjunguban, sampai sejauh ini masih berjalan normal atau belum terganggu.

"Kalau untuk pelayaran dekat memang belum terganggu, kemungkinan untuk pelayaran jauh mungkin dengan kondisi kabut asap seperti ini sudah tidak bisa," ujar Yudi, staf Kantor Pelabuhan Bulanglinggi kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (27/9/2015).

Yudi tidak memastikan jarak pandang saat ini dan kabut asap sudah sangat menganggu pernapasan.

Ranti, Humas RSUD Tanjunguban menyampaikan terkait makin tebalnya kabut asap memang sudah ada pasien yang mengeluhkan hal tersebut, seperti terkena batuk dan pernapasan. Namun dia belum bisa memastikan jumlah penderita.

"Kalau yang datang ke RS terganggu pernapasan serta mengalami batuk-batuk, memang sudah ada. Tetapi berapa jumlahnya belum bisa di pastikan, yang jelas jumlahnya belum signifikan atau sebagian warga masih berobat ke puskesmas terdekat," imbuhnya.

Editor: Dodo