Empat Pilar Kebangsaan Bekal Masyarakat Hadapi MEA
Oleh : Roni Ginting
Senin | 28-09-2015 | 17:12 WIB
IMG-20151009-WA051.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota MPR RI dari Kepri, Haripinto Tanuwidjaja melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Batam untuk membentuk masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, unggul, berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi.

"Menjelang MEA, perlu pemahaman atas pilar kehidupan berbangsa. Perlunya penguatan pilar kebangsaan dalam membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, maju, unggul , berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi sebagai modal," kata Haripinto di Batam, Minggu (27/9/2015).

Sosialisasi empat pilar itu diikuti oleh perangkat RT/RW, pemuka agama, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar bertempat di Gereja Katolik Santa Maria Fatima, Kampung Air, Batam Centre Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Menurut Haripinto, yang dimaksud empat pilar adalah Pancasila, UUD 1945  penting dalam menjaga masyarakat Indonesia di era MEA. Untuk itulah, generasi muda pasca reformasi perlu terus menerus diberikan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan. 

Sehingga untuk menghadapi masa depan bangsa ini akan lebih tegak dan kokoh dalam berbangsa dan bernegara. 

"Kesalahan pemahaman menyebabkan kendurnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai keakraban sosial," katanya.

Empat pilar yang disosialisasikan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.

Hal itu  dilandaskan pada cita-cita negara untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa. Membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, maju, unggul , berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi sebagai modal utama dalam pembangunan bangsa.
‎
"Generasi muda pasca reformasi perlu terus menerus diberikan pemahaman tentang Empat Pilar Kebangsaan, sehingga untuk menghadapi masa depan bangsa ini akan lebih tegak dan kokoh dalam berbangsa dan bernegara menuju cita-cita proklamasi," terang Haripinto.
‎
Menurutnya, kebebasan berpendapat memang menandai lahirnya era reformasi. Tapi seringkali kebebasan tersebut dimaknai bebas tanpa batas. Kesalahan pemahaman tersebut menyebabkan kendurnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai keakraban sosial. 
‎
"Pemahaman dan implementasi terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar negara harus selalu ditumbuh kembangkan dalam mewujudkan cita-cita masa depan Indonesia. Sehingga dicapai masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur," tutur Haripinto

Editor: Dodo