Kekeringan di Batam Sudah Diprediksi Sejak Satu Dasawarsa Lalu
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 19-09-2015 | 15:10 WIB
nyat-kadir.jpg
Anggota DPR RI, Nyat Kadir.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kekeringan yang melanda Kota Batam sehingga mengakibatkan kurangnya distribusi air bersih untuk kebutuhan masyarakat, ternyata sudah diprediksi sejak 10 tahun yang lalu.

Anggota DPR RI, Nyat Kadir menyampaikan bahwa saat dirinya masih menjabat Wali Kota Batam sudah memprediksi jumlah waduk air yang ada tidak akan mampu mengimbangi jumlah penduduk yang terus meningkat.

"Sebenarnya, saya sudah sampaikan itu 10 tahun lalu, karena saya melihat Batam ini kan salah satu daerah yang akan terus berkembang. Tapi sayangnya gagal terwujud," kata Nyat Kadir di Batam, belum lama ini.

Dia juga menyampaikan bahwa pada waktu itu sebenarnya sudah ada salah satu investor dari Australia yang tertarik mengelontorkan dana untuk mengambil air dari Lingga.

Tetapi hal itu tidak terwujud karena tidak mendapatkan kesepakatan antara pihaknya dengan sang investor dari Negeri Kangguru tersebut.

"Permintaannya terlalu banyak. Mereka ingin beberapa kompensasi, tapi kita tidak bisa menyanggupinya," katanya.

Namun, ia berharap pemimpin Provinsi Kepri lima tahun mendatang  mampu mengkoordinir Wali Kota dan Bupati agar bisa melanjutkan rencana yang gagal tersebut.

Menurutnya harus ada kerja sama mulai dari Pemprov, Pemko Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Lingga agar air yang di Bunda Tanah Melayu tidak terbuang mubazir sehingga bisa membantu PAD Kabupaten tersebut.

"BP Batam juga harus dilibatkan sehingga pendanaan bisa dari APBN. Kami Komisi IV pasti akan mendukung kalau Pemda mempunyai komitmen itu," terangnya.

Dengan kekeringan di beberapa waduk di Batam, PT Adhya Tirta Batam (ATB) terpaksa melakukan pengiliran suplai air bersih. Jika biasanya dilakukan dengan cara mengurangi suplai dari 100 persen menjadi 70 persen, kini ATB menerapkan pola baru.

Setiap Kamis dan Minggu ATB tidak akan mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sei Ladi dan Sei Harapan.‬ Itu pun berdampak kepada pelanggan yang berada di Sekupang, Tanjung Pinggir, Tanjung Riau, Patam, Tiban, Baloi, Tanjunguma, dan sekitarnya.

Editor: Dodo