Nyatakan Kampung Jabi Kampung Tua

Didemo Warga Kampung Jabi, Nur Syafriadi Klarifikasi Pernyataannya di Media
Oleh : Ahmad Rohmadi
Kamis | 03-09-2015 | 11:27 WIB
demo-warga-jabi.jpg
Demo warga Kampung Jabi di depan Kantor BP Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan warga Kampung Jabi, Batubesar, Kecamatan Nongsa, mendatangi kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menuntut Deputi IV BP Batam Nur Syafriadi meminta maaf atas pernyataannya di salah satu media lokal yang mengatakan bahwa Kampung Jabi sebagai permukiman liar atau ruli.

Amiluddin, koordinator warga Kampung Jabi, dalam orasinya mengatakan bahwa kampungnya mempunyai kaitan sejarah yang panjang dengan berdirinya Batam. Bahkan, Kampung Jabi sudah ada sebelum berdirinya BP Batam.

"Kampung Jabi mempunyai sejarah nyata kalau itu bukan rumah liar. Apapun taruhannya kami siap mempertahankan," kata Amiludin dalam orasinya, Kamis (3/9/2015).

Selain menutut Nur Syafriadi mengklarifikasi pernyataannya, warga Kampung Jabi juga mendesak BP Batam untuk menghentikan pengusiran dan pembongkaran paksa dan juga mendesak agar segera merealisasikan sambungan air bersih tanpa diskriminatif.

Menanggapi tuntutan warga Kampung Jabi, Nur Syafriadi menyampaikan bahwa apa yang ditulis koran lokal tersebut tidaklah benar. Ia menjelaskan bahwa pernyataan yang dia sampaikan berbeda dengan apa yang ditulis.

"Itu wartawannya yag salah menulis, saya menyampaikan akan menertibkan kios liar yang ada di row jalan itu," katanya.

Ia juga menjelaskan, terkait Kampung Jabi dia mengaku sebagai salah satu penggagas bahwa kampung tersebut masuk dalam kampung tua ketika ia masih menjadi anggota DPRD Batam.

Namun, Nur menambahkan, memang ada perencanaan untuk pengembangan perluasan wilayah di Bandara Internasional Hang Nadim.

"Tapi itu masih perencanaan, kalau memang nanti sebagian Kampung Jabi ada yang masuk, kita koordinasi dengan warga dan tokoh Melayu. Karena itu khusus Kampung Jabi ini ada penanganan khusus berbeda dengan ruli di row jalan itu," katanya.

Usai para tokoh dan koordinator melakukan pertemuan dengan pihak BP Batam, pukul 11.00 WIB para warga membubarkan diri dengan tertib.

Editor: Dodo