Kisruh Penggusuran di Samping Edukits, Pemilik Lahan Mengaku Hanya Bongkar Bangunan Baru
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 01-09-2015 | 18:25 WIB
2015-09-01 21.54.53.jpg
Suasana mencekam mewarnai penggusuran ruli di samping Edukits. Warga menghalau pihak perusahaan yang melakukan penggusuran.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengrusakan rumah-rumah di Kampung Baru RT 08/ RW 09, samping Edukits yang dilakukan orang-orang PT Bangun Arsindo Batindo hingga sempat bentrok dengan warga, dikarenakan tidak terima lahan miliknya diserobot.

Diakui Direktur PT Arsikon, Cahya, aksi perobohan rumah memang dilakukan pihaknya hingga sempat kisruh dengan warga, karena ia tidak menerima adanya penyerobotan lahan yang dilakukan. Menurutnya, akhir-akhir ini banyak rumah baru dibangun, meski sudah dilarang untuk melakukan pembangunan.

"Yang menjadi permasalahan, kita melihat akhir-akhir ini banyak rumah yang dibangun. Posisinya berada di pinggir jalan dan langsung terlihat kalau setiap hari bangunan semakin bertambah. Ini lahan kami lho, tapi kami melihat tiap hari siang dan malam mereka membangun," kata Cahya melalui sambungan telepon, Selasa (1/9/2015) sore.

Permasalahan saat ini, lanjutnya, bukan soal penggusuran ruli, melainkan penyerobotan. "Kalau rumah yang sudah berdiri sejak lama tidak jadi permasalahan lagi. Kami siap membayar ganti rugi nanti saat akan dilakukan pembangunan. Tapi yang tidak terima ini malah makin banyak yang membangun," lanjutnya.

Sebelum dilakukan penggusuran, ia sudah melakukan berbagai cara, mulai dari pertemuan-pertemuan dengan warga dan instansi terkait, tapi tidak membuahkan hasil. "Beberapa kali kami mendatangi lokasi tapi langsung dihadang pakai parang. Padahal kami datang ke lahan kami," terang Cahya.

Karena larangan membangun tidak diindahkan, ia akhirnya membuat laporan ke Polda, TNI, Wali Kota Batam, BP Batam dan lainnya untuk meminta tolong lahan jangan diserobot.

"Tadi kita turun bersama tim terpadu. Tapi yang membongkar kita, tidak apa-apa karena ini tanah saya. Saya juga mau bertanya alasan mereka membangun di lahan orang lain apa? Yang kami robohkan hanya rumah-rumah yang baru dibangun dan berada di pinggir jalan. Sedangkan yang di belakang tidak," jelasnya lagi.

"Tentunya, jika penyerobotan itu tidak bisa dilarang dan pembangunan siang malam dilakukan, ya kita tidak akan tinggal diam. Banyak lahan pengusaha yang diserobot. Tapi tindakan dari aparat dan instansi lain tidak ada," kesalnya.

Editor: Dodo