Kamis, Warga Kampung Jabi Berunjuk Rasa di BP Batam
Oleh : Hadli
Selasa | 01-09-2015 | 15:13 WIB
rapat-jabi.jpg
Warga Kampung Jabi menggelar rapat persiapan unjuk rasa di BP Batam pada Kamis lusa.

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Kampung Tua Jabi, Kecamatan Nongsa memastikan pada Kamis (3/9/2015) akan menggelar aksi unjuk rasa di gedung BP Batam, terkait rencana pejabat BP Batam memproritaskan penggusuran Kampung Jabi sebagai rumah liar (ruli).  

"Kita sudah masukkan surat pemberitahuan ke Polresta Barelang terkiat rencana demo di gedung BP Batam," kata Amiluddin, Ketua Rukun Warga (RW) 04, Kampung Jabi, Kelurahan Batubesar, Kecamatan Nongsa, Selasa (1/9/2015). 

Rencana unjuk rasa ke BP Batam pada Kamis, dimatangkan melalui rapat bersama seluruh warga Kampung Jabi yang disertai warga Kampung Melayu, Batubesar pada Senin (31/8/2015) malam sekitar pukul 20.00. WIB di rumah Ketua RW 04, Kampung Jabi. Ribuan masyarakat sepakat melakukan aksi unjuk rasa. 

"Kampung Tua Jabi harga mati. Sampai tetes darah terakhir tetap kita pertahankan kampung kita," ujar Amiluddin kembali yang diserukan ribuan masyarakat. 

Rapat bersama itu juga menyepakati, pejabat deputi IV BP Batam (Nur Syafriadi,red) harus bertanggungjawab atas kabar yang disampaikannya, yang menyebutkan Kampung Tua Jabi merupakan pemukiman ruli yang diproritaskan akan turut di gusur. 

"Dia harus bertanggung jawab atas ucapannya. Tidak ada sosialisasi, apalagi surat pemberitahuan, tiba-tiba saja kampung kita mau dia gusur," tuturnya. 

Selain itu, warga juga menuntut BP Batam segera merealisasikan penyambungan air bersih ke Kampung Jabi yang hingga saat ini belum jugaa direalisasikan. 

"Pantasan ATB yang dikambinghitamkan selama ini. Ternyata di balik itu semua rumah kita mau digusur. Ada apa ini?," tutur Amiluddin. 

Pada pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam, selain Amiluddin turut hadir tokoh masyarat diantaranya Abdul Kadir, Muhammad Yunus yang juga anggota DPRD Batam, Erna serta Zailan Abas. 

Abdul Kadir sangat menyayangkan ungkapan pejabat BP Batam tersebut. Namun menurutnya, ucapan itu hanya pandai-pandai pejabat BP Batam itu tanpa diketahui Kepala BP Batam. 

"Tapi saya yakin ini hanya pandai-pandai dia saja (Nur Syafriadi). Pak Mus tidak mengetahui hal ini," kata Kadir yang diamini Yunus dan Erna. 

Editor: Dodo