Lima Hektare Lahan Kosong di Jalinbar Bintan Terbakar Tadi Malam
Oleh : Harjo
Senin | 31-08-2015 | 12:27 WIB
kebakaran-jalinbar.jpg
Kebakaran lahan di Jalinbar Bintan, tadi malam.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Lahan seluas lima hektare di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Bintan yang menghubungkan Tanjunguban dengan Tanjungpinang terbakar pada Minggu (30/8/2015) malam.

Selamat, Kepala Desa Kuala Sempang, Serikuala Lobam menuturkan lahan tersebut mulai terbakar pada pukul 19.00 WIB dan baru bisa dipadamkan sekitar puku. 22.00 WIB.

"Lahan gambut yang kosong tersebut memang sangat rentan terbakar dan memang sudah berkali-kali terbakar apabila musim panas. Untungnya di lahan tersebut jauh dari pemukiman masyarakat, sehingga tidak memakan korban. Saat ada kebakaran masyarakat hanya menjaga jangan sampai api merambat ke lahan yang lain," ungkapnya, Senin (31/8/2015) pahi.

Selamat menjelaskan saat kebakaran yang terjadi malam tadi, tim pemadam kebakaran yang datang memang hanya mengantisipasi agar api tidak merambat ke seberang jalan atau lahan lainnya. Apalagi saat terjadi kebakaran memang api sangat cepat, diduga akibat lahan memang kering juga kuatnya tiupan angin.

"Api tadi malam memang mati sendiri, karena lahan memang dibatasi dengan parit dan jalan, sehingga tidak sempat merambat ke lahan lain. Selain itu karena memang lahan tersebut sudah sering terbakar, seluruh warga kita imbau untuk terus waspada. Agar saat musim panas selalu berhati-hati dan mengantisipasi terjadinya kebakaran," terangnya.

Anita, seorang warga Tanjunguban yang melintas  di Jalinbar Bintan mengaku memang sejumlah kendaraan sempat terganggu perjalananya, karena api yang membakar lahan tersebut hingga ke bibir jalan dan puluhan kendaraan yang akan melintas sangat khawatir dan takut akan melintas.

"Kita bersama sejumlah kendaraan lain, memang sempat berhenti dan tidak berani melintasi jalan disekitar lahan yang terbakar. Karena selain api sangat besar, api juga sangat dekat dengan badan jalan. Kita berharap karena lahan tersebut memang rawan terbakar, pemerintah dan masyarakat bisa mengantisipasinya sejak dini," harapnya.

Editor: Dodo