Tingkat Keyakinan Konsumen di Kepri Melemah, Namun Masih di Level Optimis
Oleh : Roni Ginting
Sabtu | 29-08-2015 | 12:30 WIB
Gusti_Raisal_Eka_Putra,_Kepala_Bank_Indonesia_Provinsi_Kepri.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Survei konsumen oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2015 mengindikasikan tingkat keyakinan konsumen melemah dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih dalam level optimis. Hal ini tercermin dari penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 6 poin dibandingkan dengan Juli 2015 menjadi sebesar 119 poin.

Pelemahan IKK tersebut didorong oleh penurunan pada kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing turun 1 poin dan 11 poin dari bulan sebelumnya.

Kepala Perwakilan Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, persepsi konsumen yang menurun ditengarai akibat dari kondisi melambatnya ekonomi Kepri pada triwulan II, serta belum meredanya tekanan terhadap Rupiah. Konsumen mewaspadai penurunan nilai tukar rupiah akan memengaruhi kinerja industri di Batam sehingga berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat.

"Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) mencerminkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada bulan berjalan didasarkan pada penghasilan konsumen, ketersediaan lapangan kerja, dan konsumsi barang kebutuhan tahan lama/durable goods (AC, Kulkas, HP, dll)," kata Gusti, Sabtu (29/8/2015).

Pada Agustus 2015, IKE mengalami penurunan 1 poin dibandingkan Juli 2015 menjadi sebesar 118 poin. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan indeks penghasilan konsumen 8 poin menjadi sebesar 133 poin. 

"Hal ini disebabkan oleh perubahan persepsi konsumen terhadap penghasilannya setelah mendapatkan THR/gaji ke-13 pada Juli sehingga pada Agustus penghasilan cenderung menurun," katanya.

Namun, lanjut Gusti, penurunan ini masih tertahan oleh persepsi masyarakat akan konsumsi barang kebutuhan tahan lama yang meningkat 2 poin menjadi sebesar 116 poin. Ditengah perlambatan ekonomi Prov. Kepulauan Riau (Tw I 2015 7,14% yoy dan Tw II 5,57% yoy) dan pelemahan nilai tukar Rupiah, konsumen memperkirakan kondisi ekonomi mendatang melemah tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menurun 11 poin atau menjadi sebesar 120 poin.

"Penurunan terbesar terjadi pada persepsi ketersediaan lapangan kerja yang turun 19 poin menjadi sebesar 94 poin. Belum membaiknya harga minyak dunia ditambah dengan depresiasi nilai tukar Rupiah yang turut memengaruhi kondisi ekonomi Kepri menyebabkan konsumen pesimistis terhadap lapangan kerja pada periode mendatang," terangnya.

Terkait tingkat harga, konsumen memperkirakan harga pada tiga bulan mendatang akan meningkat terutama komoditas bahan makanan. Peningkatan ini dipengaruhi seasonal factor berupa musim angin utara sehingga menghambat distribusi barang. Selain itu, faktor risiko El Nino di daerah penghasil diperkirakan dapat memengaruhi ketersediaan dan suplai komoditas bahan makanan ke Kepri.

Editor: Dodo