Wamendikdasmen Dorong Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Wujudkan Pendidikan Berkualitas
Oleh : Redaksi
Selasa | 22-04-2025 | 12:04 WIB
22-04_sinergi-wamendikdasmen_9548348.jpg
Wamendikdasmen Atip Latipulhayat. (Kemendikdasmen)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperkuat sistem pendidikan nasional melalui sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda).

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyediakan lembaga pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat.

"Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Diperlukan dukungan Pemda untuk memastikan kebijakan pendidikan dapat diimplementasikan secara efektif di lapangan," ujar Atip, saat menghadiri milad ke-50 Pondok Pesantren Darul Arqam, di Makassar, Sabtu (19/4/2025).

Menurut Atip, pendidikan merupakan sarana penting dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul secara jasmani dan rohani. Oleh karena itu, keberadaan lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta harus dijadikan mitra dalam membangun sistem pendidikan nasional yang bermutu.

Salah satu upaya yang tengah dilakukan Kemendikdasmen adalah sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), yang sebelumnya dikenal sebagai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Sistem ini diharapkan dapat menciptakan proses penerimaan yang adil, inklusif, dan transparan.

"Kami menginginkan sistem penerimaan murid yang tidak hanya berdasarkan nilai, tetapi juga mempertimbangkan aspek aksesibilitas dan keadilan bagi semua murid," jelas Atip.

Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan istilah 'murid', yang menurutnya mengandung filosofi mendalam tentang semangat mencari ilmu. "Murid adalah seseorang yang dengan kesadaran dan tekad datang ke sekolah untuk belajar," ucapnya.

Mengacu pada Permendagri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM), Atip menekankan bahwa iklim pembelajaran di sekolah harus memenuhi aspek keamanan, kebinekaan, dan inklusivitas.

Aspek keamanan mencakup pencegahan perundungan dan kekerasan seksual, serta kesiapan tenaga pendidik dalam menangani isu-isu tersebut. Sementara itu, kebinekaan dan inklusivitas menyangkut penerimaan terhadap murid dari berbagai latar belakang, termasuk murid disabilitas dan berbakat istimewa.

Kebijakan ini sejalan dengan program Asta Cita ke-4 yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang fokus pada pembangunan SDM unggul melalui peningkatan kualitas pendidikan, sains, teknologi, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan kelompok rentan.

"Asta Cita 4 menekankan pentingnya investasi di sektor pendidikan sebagai fondasi untuk mencetak generasi yang siap bersaing secara global," ujar Atip.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Iqbal Nadjamudin, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa lembaga pendidikan harus mengembangkan seluruh aspek pembelajaran, termasuk keimanan, akhlak, pengetahuan, dan keterampilan.

"Jika semua nilai ini diterapkan secara konsisten, kita akan melahirkan generasi yang cerdas, humanis, dan religius," katanya.

Iqbal juga menegaskan pentingnya sistem pendidikan yang konseptual, sistematis, dan berkelanjutan dalam membangun bangsa yang berdaya saing tinggi. Ia mengapresiasi kontribusi Pondok Pesantren Darul Arqam yang selama ini aktif mendidik generasi muda dengan wawasan keilmuan dan teknologi yang luas.

Editor: Gokli