Dr Aqua Dwipayana Berbagi Pengalaman kepada Para Jurnalis Perempuan di Maluku
Oleh : Redaksi
Senin | 21-04-2025 | 08:44 WIB
21-04_aqua-perempuan-Ambon_8383478.jpg
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana usai sharing komunikasi dan motivasi dengan puluhan jurnalis perempuan di Ambon, Maluku. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

BATAMTODAY.COM, Ambon - Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan saat jadi wartawan pernah mendapat ancaman dibunuh oleh seorang pengusaha di Malang karena berita yang ditulisnya. Meski begitu ia sama sekali tidak gentar dan tegar menghadapinya.

"Waktu itu karena berita yang saya tulis, pengusaha tersebut mengancam akan membunuh saya. Padahal semua isi beritanya fakta. Setelah kami ngobrol sekira satu jam, akhirnya orang tersebut luluh dan melunak," ucap mantan wartawan harian Jawa Pos ini.

Pembicara ulung ini menyampaikan hal itu di depan puluhan jurnalis perempuan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Maluku pada Senin pagi 14 April 2025 di Kafe Pelangi Jl. Kapiten Yongke Ambon, Maluku. Menjawab salah seorang peserta. Ia memaparkan materi bertajuk "Jati Diri dan Integritas Perempuan".

Dr Aqua Dwipayana yang jadwalnya sangat padat, kembali mendatangi "Kota Musik Dunia". Memenuhi undangan teman akrabnya yang menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Agoes Soenanto Prasetyo.

Saat di Ambon pembicara kawakan itu mengoptimalkan waktunya dengan melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di berbagai instansi dan organisasi. Salah satunya di FJPI Maluku yang diketuai Frida Rayman.

Doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu tiba di Bandara Pattimura Ambon pukul 06.20 WIT. Dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang naik Batik Air ID 6170.

Hanya sebentar istirahat di Swiss-Belhotel Ambon. Setelah itu memulai aktivitasnya. Sharing Komunikasi dan Motivasi di FJPI Maluku adalah sesi pertama dari enam sesi kegiatannya selama empat hari, Senin sampai Kamis, 14 - 17 April 2025 di provinsi tersebut.

Dr Aqua Dwipayana mengingatkan para jurnalis perempuan agar jangan menulis berita "copy paste" dari yang ditulis temannya sesama wartawan. Hal itu dapat menurunkan kredibilitasnya baik di mata narasumber maupun pembaca.

"Karya jurnalistik para jurnalis perempuan dinilai para narasumber dan pembacanya. Untuk itu, berita yang dimuat di medianya, jangan "copy paste" dari jurnalis yang lain. Harus berbeda sehingga memiliki nilai lebih. Ini terkait erat dengan kredibilitasnya sebagai pekerja media," tegas Dr Aqua Dwipayana.

Sebagai mantan jurnalis yang pernah lama bekerja di berbagai media, Dr Aqua Dwipayana sangat prihatin melihat para wartawan yang melakukan "copy paste". Mengkopi berita dari teman sesama jurnalis.

Dr Aqua Dwipayana yang juga pengajar di Sekolah Jurnalisme Indonesia Persatuan Wartawan Pusat di setiap kesempatan selalu mengingatkan hal tersebut kepada para jurnalis. Harapannya mereka serius menekuni profesinya dan selalu menghasilkan karya terbaik.

"Jangan menjadi jurnalis "copy paste". Perilaku seperti ini sangat tidak bagus dan pasti selama jadi wartawan tidak akan berkembang apalagi maju karena melakukan jalan pintas yang kurang terpuji," pesan Dr Aqua Dwipayana.

Pria yang sangat peduli pada peningkatan kualitas jurnalis ini mengingatkan seluruh yang hadir agar tekun menyimak setiap melakukan liputan. Fokus pada aktivitas yang sedang dilaksanakan.

"Dengan melakukan itu maka banyak informasi yang diperoleh. Sehingga lebih mudah menulis beritanya karena datanya lengkap," ucap mantan wartawan di banyak media besar tersebut.

Integritas dan Kompak

Dr Aqua Dwipayana menekankan kepada para jurnalis perempuan agar mengutamakan integritas dan kekompakan dalam bekerja, supaya keberadaan dan profesinya yang mulia selalu dihargai. Konsistenlah melakukan semua itu.

"Mereka yang berintegritas dan kompak termasuk para jurnalis perempuan di manapun berada selalu dihargai. Sikap tersebut memberikan nilai tambah dan memperlancar semua aktivitas," ucap pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat ini.

Dr Aqua Dwipayana mendorong para jurnalis perempuan untuk terus menjaga dan memperkuat jati diri serta integritas dalam menjalankan profesi mereka. Menurutnya, dengan bersatu dalam komunitas seperti FJPI, kualitas diri mereka dapat lebih dihargai, sekaligus perannya makin terlihat nyata dalam dunia jurnalisme yang penuh tantangan.

"Jati diri dan integritas adalah modal utama yang harus dijaga oleh setiap jurnalis perempuan. Bersatu dalam organisasi ini akan memperkuat posisi dan keberadaannya lebih dihargai. Tugas sebagai jurnalis sangat mulia, berperan besar dalam menyuarakan kebenaran," ungkap Dr Aqua Dwipayana yang mengapresiasi kegiatan sharing dengan FJPI Maluku tersebut.

Bapak dua anak itu berpesan agar para jurnalis perempuan meningkatkan kebersamaannya dan menjaga integritas dalam semangat solidaritas dan profesionalisme. Dengan begitu jurnalis perempuan tidak hanya menjadi penyampai berita, tetapi yang paling utama sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.

Para jurnalis perempuan di Maluku, ungkap Dr Aqua Dwipayana harus bersyukur karena memiliki wadah organisasi yang berkembang dan maju yakni FJPI. Agar kemajuannya lebih pesat lagi maka semua pengurus dan anggotanya harus kompak dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

"Saya sudah sering ke Maluku. Potensinya luar biasa, khususnya di Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi. Banyak pihak yang dapat dijadikan mitra strategis FJPI Maluku untuk bersama memajukan daerah.

Motivator yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu memberikan contoh mengoptimalkan potensi tersebut. Di antaranya para jurnalis mempunyai akses untuk meningkatkan kemampuan para humas di instansi pemerintah, TNI, Polri, dan pihak swasta. Bisa berkolaborasi dengan mereka. Melakukan kerja sama yang saling menguntungkan.

Jurnalis perempuan, tutur Dr Aqua Dwipayana memiliki banyak kelebihan yang menjadi nilai tambah dalam menjalankan profesinya, di antaranya tekun, gigih, dan pantang menyerah saat melaksanakan tugas liputan. Semua itu keunggulan yang perlu terus-menerus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

"Selama berinteraksi dengan para jurnalis perempuan, saya banyak belajar dari mereka. Umumnya mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam menjalankan tugasnya, baik dari segi dedikasi maupun cara mereka berkomunikasi dengan narasumber. Mereka juga sangat teliti dalam menggali informasi yang mendalam," ujar Dr Aqua Dwipayana.

Kepada semua pengurus dan anggota FJPI Maluku, Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Pusat itu berpesan agar bersama-sama mengembangkan organisasinya supaya maju. Semuanya saling menghargai dan berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing. "Jangan ada yang merasa lebih dibandingkan yang lain, karena kunci sukses terletak pada saling menghormati dan bekerja sama," tambahnya.

Selain itu, Dr Aqua Dwipayana juga menegaskan bahwa perkembangan FJPI Maluku sangat tergantung pada kompaknya pengurus dan anggota. Bersama-sama, mereka harus bekerja keras untuk mewujudkan visi, misi, dan program kerja yang telah disusun. "Saya yakin FJPI Maluku akan berkembang pesat jika semua pengurus dan anggotanya bersatu dan berkomitmen untuk memajukan organisasi ini," ungkapnya.

Tingkatkan Kualitas

Dr Aqua Dwipayana mengingatkan seluruh yang hadir untuk selalu meningkatkan kualitas diri masing-masing agar menjadi jurnalis yang handal. Tidak cepat puas dengan semua pencapaiannya.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri. Pertama, rajin belajar baik formal maupun informal. Setiap ada kesempatan menambah ilmu, wawasan, pengetahuan, dan pengalaman agar optimal melakukannya. Jangan lewatkan kesempatan tersebut.

Jika pendidikannya S1, lanjut Dr Aqua Dwipayana, berusaha untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan S2 hingga ke S3. Besar manfaatnya baik buat diri sendiri maupun orang lain termasuk keluarga.

"Satu dari sedikit hal di dunia ini yang tidak bisa diambil atau dicuri pada seseorang adalah kecerdasannya. Itu melekat terus di diri masing-masing hingga meninggal," kata Dr Aqua Dwipayana.

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ajak Jaksa Tingkatkan Kemampuan Komunikasi untuk Profesionalisme

Kedua, rajin membaca. Upayakan setiap hari membaca untuk menambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Baca terutama yang terkait bidang tugas yang ditekuni sebagai jurnalis.

Menurut Dr Aqua Dwipayana, rajin membaca tidak ada ruginya. Untungnya banyak sekali. Ia telah merasakan itu sehingga ketagihan melakukannya.

"Sejak puluhan tahun lalu, saya setiap hari konsisten membaca rata-rata 6 jam. Aktivitas itu sudah menjadi kebutuhan sehingga melakukannya dengan suka cita, tanpa beban," ungkap Dr Aqua Dwipayana.

Dengan rajin membaca, tutur bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu banyak manfaatnya. Salah satunya membuka pintu rezeki. Ketemu siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, komunikasinya nyambung. Mereka yang berkomunikasi dengan kita merasa nyaman dan betah.

Ketiga, rajin berkomunikasi. Upayakan setiap hari berkomunikasi dengan banyak orang. Saat melakukannya jangan dipilah-pilih.

"Saat berkomunikasi jangan mengalahkan Tuhan. Maksudnya di mata Sang Pencipta semua manusia saya. Pembedanya adalah perilaku dan tutur katanya," papar Dr Aqua Dwipayana.

Semakin sering berkomunikasi dengan banyak orang, lanjut pria rendah hati ini, tambah baik. Menambah pengetahuan dan meningkatkan rasa syukur, apalagi jika ngobrol dengan mereka yang secara kehidupan kurang beruntung.

Keempat, rajin menyimak televisi dan media sosial. Sehingga mengetahui perkembangan terkini baik di lingkungannya maupun di tempat lain.

Sambil menyimak semua itu, kata Dr Aqua Dwipayana, sekaligus memilah dan memilih informasi. Lakukan secara selektif. Ada yang bermanfaat untuk diri sendiri yang dikaitkan dengan aktivitas sebagai jurnalis.

"Selektiflah setiap menyimak semua informasi. Hal-hal yang bermanfaat buat diri dan pekerjaan sebagai jurnalis agar didalami. Di luar itu, hanya sekadar tahu saja, bukan untuk dikembangkan," pesan Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat ini.

Wartawan Sangat Menyenangkan

Selain memberikan banyak wawasan kepada para peserta, Dr Aqua Dwipayana juga menceritakan pengalamannya selama menjadi wartawan. Profesi yang menurutnya sangat menyenangkan.

"Saya bisa menjadi seperti sekarang ini karena pernah lama jadi wartawan. Pekerjaan mulia tersebut yang menempa saya," jelas pembicara ulung itu.

Selama menjadi wartawan Dr Aqua Dwipayana selalu menjaga, memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan silaturahim dengan semua orang termasuk para narasumbernya. Sehingga jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan mereka termasuk informasi, dengan mudah dan cepat mendapatkannya.

Berdasarkan pengalaman itu mantan wartawan harian Jawa Pos tersebut menyarankan kepada seluruh jurnalis tanpa terkecuali agar membina hubungan baik dengan semua orang termasuk narasumber. Jangan hanya baik saat membutuhkan bantuan.

"Ada atau tidak ada keperluan dengan seseorang termasuk narasumber agar terus menjaga hubungan dengan mereka. Sehingga setiap saat mudah menghubungi mereka jika membutuhkan bantuan," terang Dr Aqua Dwipayana.

Pertama Datangi FKPI Maluku

Kehadiran Dr Aqua Dwipayana di acara FJPI Maluku merupakan kelanjutan dari Kongres FJPI ketiga tahun 2025 pada Sabtu, 15 Februari 2025 lalu. Ketika itu pehobi silaturahim ini diundang sebagai pembicara dengan peserta ratusan orang dari 17 provinsi.

Kongres dilaksanakan untuk Pemilihan Ketua Umum FJPI periode 2025-2028. Sehubungan dengan sudah selesainya masa bakti Uni Lubis yang telah memimpin FJPI selama dua periode, yaitu 2018-2021 dan 2022-2024.

Kongres yang diketuai Tri Ambarwati dan didampingi sekretaris Siti Amelia dihadiri seluruh Ketua Cabang FJPI se-Indonesia, para pengurus, dan anggota. Diadakan secara virtual/daring.

Kongres yang temanya "Bergerak Bersama di Era Digital" diawali dengan "Keynotes Speech" Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Meutya Hafid. Sambutan Uni Lubis. Setelah itu Sharing Komunikasi dan Motivasi oleh Dr Aqua Dwipayana.

Menjelang memaparkan materinya yang bertajuk "Bersama, Kita Kuatkan Organisasi Jurnalis Perempuan" Dr Aqua Dwipayana menyampaikan apresiasinya atas undangan sharing dari FJPI. Diiringi tekadnya melakukan yang terbaik untuk organisasi tersebut.

Dr Aqua Dwipayana merasa terhormat mendapat undangan dari FJPI. Sehingga setelah melihat agendanya yang luang maka langsung memutuskan untuk memenuhinya.

Saat sharing pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 23 Januari 1970 itu menyatakan akan mendatangi seluruh cabang FJPI di 17 provinsi. Hal itu ditegaskannya kembali ketika menjawab pertanyaan Ketua FJPI Maluku Frida.

"Saya akan agendakan ke Ambon. Silakan Bu Frida kumpulkan teman-teman untuk saya motivasi," ujar Dr Aqua Dwipayana waktu itu.

Janjinya dipenuhi. FJPI Maluku adalah cabang pertama yang didatanginya. Menyusul 16 cabang lainnya.

"Saya senang bisa silaturahim dan diskusi dengan teman-teman FJPI Maluku. Ini adalah cabang pertama yang saya datangi," pungkas Dr Aqua Dwipayana.

Ketua FJPI Maluku Frida merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Dr Aqua Dwipayana ke Ambon. "Kami sangat bersyukur karena Maluku menjadi cabang FJPI pertama yang dikunjungi Pak Aqua untuk melakukan sharing. Ini sangat memotivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas diri sebagai jurnalis perempuan," ujar pegawai TVRI Maluku itu.

FJPI Maluku

FJPI Maluku dikukuhkan di Bajarmasin, Kalimantan Selatan, 13 Februari 2020. Bertepatan dengan memperingati Hari Pers Nasional. Komposisi pengurusnya Frida Rayman jurnalis TVRI Maluku selaku ketua, Penina Mayaut (Antara Ambon) sebagai Sekertaris, dan Bendahara Imelda Sahulata (Marinyo.com). Dibantu beberapa divisi dan anggota lainnya.

Pada 2021 terjadi perubahan pengurus. Frida Rayman (TVRI Maluku) tetap sebagai ketua, Fabiola Jolanda Koenoe (Harian Siwalima) Sekretaris, Hanna Rikumahu (Bedah Nusantaranews.com) Bendahara, dan Gherda Sinay (Indonesiatimur.com) Wakil Bendahara.

Sebelum adanya FJPI, di Maluku sejak tahun 2008, telah terbentuk Koalisi Jurnalis Perempuan Maluku. Melibatkan hampir seluruh jurnalis perempuan dari berbagai media baik cetak, elektronik, maupun online, yang berjumlah sekira 50 orang. Telah banyak kegiatan yang dilakukan berkolaborasi dengan pemerintah dan institusi lainnya.

Sejak pengurus FJPI Maluku dikukuhkan pada 2020, terus berupaya melakukan konsolidasi secara internal. Melaksanakan sosialisasi bersama stakeholder baik itu pemerintah daerah khususnya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3MD) di tingkat provinsi maupun Kota Ambon serta banyak instansi vertikal. FJPI Maluku juga memiliki relasi yang sangat baik dengan pemerintah daerah dan lainnya termasuk anggota DPRD Provinsi Maluku, kabupaten, dan kota di Maluku.

Banyak kegiatan yang telah dilakukan FJPI Maluku. Di antaranya sebagai berikut:

1. Melakukan konsolidasi organisasi dan silaturahim ke pemerintah dan skateholder lainnya.
2. Diskusi "Peran Perempuan Terhadap Kekerasan Perempuan dan Anak", dalam rangka Hari Kartini dan buka puasa bersama, 21 April 2021. Tempatnya di rumah Wakil Gubernur Maluku.

3. Workshop "Peningkatan Kapasitas Jurnalis Perempuan", 23 Mei 2023, bertempat di Ruang Vlessingen Balai Kota Ambon.
4. Workshop "Integritas Jurnalis Kawal Pilkada" kerja sama dengan Bawaslu Provinsi Maluku, 9 Oktober 2024, bertempat di Hotel Grand Avira.

5. Bersama FJPI di seluruh Indonesia merayakan HUT FJPI ke-17 secara daring, 22 Desember 2024, bertempat di Ruang Pertemuan DPRD Provinsi Maluku.

6. Mengikuti berbagai kegiatan sebagai peserta yang digelar oleh instansi pemerintah daerah dan berbagai organisasi kemasyarakatan.

Ketua FJPI Maluku: Frida Rayman.

Penekanan yang selalu disampaikan kepada semua pengurus dan anggota adalah selalu kompak dan bersatu dalam menjalankan tugas organisasi.

Visi dan Misi FJPI Maluku

Visi: Mewujudkan jurnalis perempuan profesional yang berkontribusi pada kemajuan perempuan dan masyarakat Indonesia.

Misi: Meningkatkan kualitas jurnalis perempuan, memberikan advokasi gender, dan mengoptimalkan peran jurnalis untuk pemberdayaan perempuan.*

Editor: Dardani