Indonesia-Arab Saudi Perkuat Kerja Sama di Industri Petrokimia dan Hilirisasi Mineral
Oleh : Redaksi
Sabtu | 19-04-2025 | 10:04 WIB
RI-Arab1.jpg
Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, serta jajaran saat menjamu rombongan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef, di Jakarta pada Rabu (16/4/2025). (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi sepakat mempererat kerja sama di sektor industri sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin sejak 1950.

Kesepakatan tersebut disampaikan usai pertemuan antara Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef, di Jakarta pada Rabu (16/4/2025).

"Kami sepakat untuk memperluas kolaborasi, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga di sektor industri, perdagangan, pendidikan, dan investasi," ujar Menteri Agus dalam, pernyataan resminya.

Kementerian Perindustrian menilai kerja sama ini memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara secara inklusif dan berkelanjutan. Indonesia menawarkan keunggulan berupa sumber daya alam yang melimpah, pasar yang besar, serta tenaga kerja yang kompetitif. Hal ini diperkuat oleh kebijakan hilirisasi industri yang sedang digencarkan pemerintah.

Adapun sektor industri yang menjadi fokus kerja sama meliputi industri petrokimia, pengolahan kayu, industri halal, energi baru dan terbarukan (EBT), serta pengembangan kawasan industri. Selain itu, kedua negara juga menjajaki kerja sama dalam alih teknologi, peningkatan kapasitas SDM, dan penyediaan tenaga kerja terampil.

"Arab Saudi memiliki minat besar pada hilirisasi mineral, sementara Indonesia membutuhkan penguatan pada sektor hilir petrokimia yang merupakan industri hulu utama selain logam. Maka dari itu, potensi sinerginya sangat besar," jelas Agus.

Agus juga menambahkan Indonesia, yang telah mengelola lebih dari 150 kawasan industri, dapat menjadi model pengembangan bagi Arab Saudi. Kolaborasi ini dinilai selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan Saudi Vision 2030, yang sama-sama menekankan transformasi ekonomi dan diversifikasi industri.

Selain peningkatan kerja sama teknis, kedua negara juga mencatat pertumbuhan hubungan ekonomi yang signifikan. Total perdagangan nonmigas Indonesia dan Arab Saudi pada 2024 mencapai USD 3,3 miliar, naik 14,5% dibanding tahun 2020. Di sisi investasi, Arab Saudi telah merealisasikan USD23,6 juta dalam 437 proyek sepanjang 2019-2024.

"Potensinya masih sangat besar. Kami terbuka terhadap peningkatan investasi Arab Saudi di sektor-sektor strategis yang bisa memperkuat ekosistem industri nasional," tambah Agus.

Sebagai langkah konkret, Indonesia dan Arab Saudi akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam waktu dekat, yang akan mencakup dua hingga tiga proyek unggulan dengan hasil yang cepat dan nyata bagi kedua pihak.

Editor: Gokli