Flyover Kota Piring Tanjungpinang Bakal Dibangun 2026, Solusi Macet yang Dinanti Sejak 2016
Oleh : Devi Handiani
Kamis | 10-04-2025 | 20:04 WIB
Lis-Darmansyah11.jpg
Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merencanakan pembangunan flyover di Simpang Kota Piring, Tanjungpinang, pada 2026 mendatang.

Pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah diajak berkoordinasi oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, khususnya dalam hal pembebasan lahan.

"Pak Gubernur sudah bicara langsung dengan saya. Tahun ini, diharapkan sudah mulai ada perencanaan terkait pembebasan lahan. Tapi saya masih harus menunggu hasil studi kelayakan atau kajiannya, untuk tahu berapa luas lahan yang dibutuhkan," ujar Lis, Rabu (9/4/2025) malam.

Ia menambahkan, Pemko Tanjungpinang akan segera berkomunikasi dengan para pemilik lahan begitu informasi teknis tersebut tersedia. Menurutnya, hal ini penting agar program pembangunan yang diinisiasi Pemprov bisa berjalan tanpa hambatan.

Selain itu, Lis menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Ansar yang telah merealisasikan aspirasi warga sejak lama.

"Saya berterima kasih karena aspirasi pembangunan flyover ini sebenarnya sudah disuarakan sejak 2016. Alhamdulillah sekarang mulai terwujud," ungkapnya.

Menurut Lis, kondisi saat ini memang sudah tidak memungkinkan untuk sekadar menambah traffic light di simpang tersebut. Wilayah tersebut pernah mengalami longsor, dan pemasangan lampu merah justru dikhawatirkan akan memperparah kemacetan hingga berisiko menimbulkan bencana baru.

"Kalau lampu merah dihidupkan, justru bisa memicu kemacetan panjang. Bahkan, kondisi tanah di sana bisa menyebabkan longsor kembali," jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Lis juga akan berkoordinasi dengan Polresta Tanjungpinang untuk membatasi pergerakan truk-truk bertonase besar.

"Kita akan atur kendaraan di atas 14 hingga 18 ton, mengingat kekuatan jalan kita hanya 8 ton. Mungkin mereka tidak bisa melintas di jam-jam tertentu. Ini juga demi keselamatan dan kelancaran lalu lintas," jelasnya.

Lis berharap, kehadiran flyover Simpang Kota Piring nantinya benar-benar menjadi solusi atas persoalan kemacetan yang semakin parah seiring dengan meningkatnya volume kendaraan dan sempitnya badan jalan di Tanjungpinang.

"Dengan perencanaan yang matang dan dukungan semua pihak, saya yakin ini bisa jadi solusi jangka panjang bagi warga. Semoga masyarakat juga bisa memahami pengaturannya nanti," tutupnya.

Editor: Yudha