Kemenperin - UNIDO Perkuat Sinergi Pengembangan Industri Hijau dan Hilirisasi Nikel
Oleh : Redaksi
Selasa | 11-03-2025 | 11:04 WIB
kemenperin-UNIDO.jpg
Kemenperin menerima kunjungan UNIDO di Jakarta untuk membahas berbagai peluang kerja sama strategis, pada Rabu (5/3/2025). (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) semakin mempererat kolaborasi guna mendorong pembangunan industri berkelanjutan di Indonesia. Kerja sama ini mencakup pengembangan kawasan industri berbasis lingkungan serta hilirisasi mineral kritis, termasuk nikel.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Tri Supondy, menyatakan inisiatif UNIDO dalam meningkatkan standardisasi kawasan industri ramah lingkungan selaras dengan kebijakan Kemenperin. "Kami tengah menyusun regulasi yang berfokus pada pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan untuk mendukung industri hijau di Indonesia," ujar Tri, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/3/2025), demikian dikutip laman Kemenperin.

Sebelumnya, pada Rabu (5/3/2025), Kemenperin menerima kunjungan UNIDO di Jakarta untuk membahas berbagai peluang kerja sama strategis. Tri menuturkan bahwa UNIDO berperan penting dalam mendukung transformasi industri nasional, termasuk dalam peningkatan kapasitas tenaga kerja sektor industri melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi dari China dan Eropa. Selain itu, UNIDO juga mengusulkan kerja sama dalam pengelolaan serta daur ulang baterai lithium dari industri kendaraan listrik.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, menegaskan pentingnya penguatan rantai pasok industri nikel nasional. "Hilirisasi nikel harus mencakup tidak hanya produksi bahan baku, tetapi juga pengembangan teknologi daur ulang baterai. Hal ini akan meningkatkan kemandirian dan daya saing industri kendaraan listrik Indonesia di pasar global," jelas Setia.

Managing Director UNIDO, Ciyong Zou, mengapresiasi upaya Indonesia dalam membangun ekosistem industri hijau dan hilirisasi mineral. "Indonesia memiliki potensi besar dalam industri manufaktur dan sumber daya mineral. UNIDO siap mendukung penguatan infrastruktur industri yang berkelanjutan melalui transfer teknologi dan pendampingan teknis," ungkap Zou.

Selain membahas peluang kolaborasi, Kemenperin dan UNIDO juga mengevaluasi progres pelaksanaan Indonesia-UNIDO Country Programme (IUCP) 2021-2025. Program ini telah mencakup berbagai inisiatif strategis, termasuk Global Eco-Industrial Parks Programme (GEIPP), yang kini memasuki tahap lanjutan dan melibatkan lima kawasan industri di Indonesia.

Ke depan, Kemenperin dan UNIDO berkomitmen memperluas cakupan kerja sama di berbagai sektor, termasuk digitalisasi industri dan ekonomi sirkular. "Kami optimistis sinergi ini akan mempercepat pertumbuhan industri nasional yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing global," pungkas Tri.

Editor: Gokli