BI Kepri Dorong Penguatan Ekosistem Bisnis Halal dan UMKM
Oleh : Aldy
Jum\'at | 07-03-2025 | 14:04 WIB
Rony-BI1.jpg
Kepala BI Kepri, Rony Widijarto (tengah), saat bincang bareng media di Gedung BI Kepri, Batam Center, Kota Batam, Kamis (6/3/2025) sore. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepulauan Riau (BI Kepri) terus berupaya memperkuat ekosistem bisnis halal di Indonesia, khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Berbagai inisiatif strategis dilakukan guna mempercepat akselerasi produk halal serta mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di daerah.

Kepala BI Kepri, Rony Widijarto, mengungkapkan penguatan ekosistem produk halal merupakan langkah penting dalam meningkatkan daya saing UMKM. Salah satu strategi yang diterapkan adalah pendirian Halal Center di berbagai perguruan tinggi guna mempercepat proses sertifikasi halal bagi produk UMKM. Sejak 2022, BI Kepri telah membentuk tiga Halal Center di Politeknik Negeri Batam, STAIN Sultan Abdurrahman Tanjungpinang, dan STAI Natuna.

"Hingga 2024, Kepulauan Riau menjadi provinsi dengan jumlah Halal Center terbanyak di Sumatra, dengan lebih dari 10.000 produk UMKM yang telah tersertifikasi halal," ujar Rony, saat ditemui di Gedung BI Kepri, Kamis (6/3/2025) sore.

Selain mendukung sertifikasi halal, BI Kepri juga aktif dalam meningkatkan literasi masyarakat terkait industri halal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar seminar internasional bertajuk Navigating Global Halal Value Chain Trends and Challenges, yang menghadirkan narasumber dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Majlis Ugama Islam Singapura, dan penyelenggara Malaysia International Halal Showcase (MIHAS).

"Dalam program ini, kami juga menyediakan Helpdesk bagi UMKM yang ingin mendapatkan bimbingan dalam pengajuan sertifikasi halal," tambah Rony.

Selain sektor kuliner halal, BI Kepri turut mendorong pengembangan industri modest fashion melalui program Industri Kreatif Syariah (IKRA). Hingga 2024, sembilan UMKM dari Kepri berhasil lolos seleksi program ini dan mendapatkan pendampingan dari BI Kepri.

Sebagai bagian dari promosi, BI Kepri juga mengadakan Modest Fashion Show yang menampilkan karya desainer dari 13 wilayah di Sumatra. Acara ini menjadi bagian dari Festival Ekonomi Syariah Regional Sumatra 2024, dengan tujuan memperluas jangkauan produk fesyen halal ke pasar yang lebih luas.

Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Selain membangun ekosistem bisnis halal, BI Kepri juga fokus pada penguatan sektor ekonomi dan keuangan syariah. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penyelenggaraan seminar bertajuk Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, yang menghadirkan berbagai tokoh, termasuk Prof Dr Abdul Muli; Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, serta perwakilan dari Bank Indonesia.

Di sisi lain, seminar bertema Optimalisasi Dana ZISWAF untuk Pemberdayaan Ekonomi Produktif juga digelar untuk membahas pemanfaatan zakat, infak, sedekah, dan wakaf dalam menggerakkan sektor ekonomi produktif. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di Kepri, termasuk BAZNAS dan Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Wakaf Indonesia.

"Dengan berbagai strategi yang kami terapkan, kami optimis ekosistem ekonomi halal di Indonesia, khususnya di Kepri, akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Rony Widijarto.

Editor: Gokli