Vihara Budhi Bhakti Batam Dipadati Umat Jelang Perayaan Imlek 2576
Oleh : Paskalis Rianghepat
Sabtu | 25-01-2025 | 11:24 WIB
Doa-Imlek.jpg
Vihara Budhi Bhakti di Windsor, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, dipenuhi ratusan umat yang datang untuk berdoa, Kamis (25/1/2025). (Foto: Paskalis RH)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 dalam kalender Kongzili, Vihara Budhi Bhakti di Windsor, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, dipenuhi ratusan umat yang datang untuk berdoa dan memanjatkan harapan, Kamis (25/1/2025).

Suasana meriah terasa dengan hiasan lampion merah, lilin besar, serta ornamen khas Imlek yang menghiasi seluruh area vihara. Sejak pagi, masyarakat Tionghoa terlihat silih berganti memasuki vihara.

Aroma dupa yang khas menyambut pengunjung dari pintu masuk hingga ke area utama sembahyang. Umat dengan khusyuk berlutut di depan altar, memanjatkan doa kepada para dewa, memohon kesehatan, keberkahan, dan rezeki di tahun yang baru.

Tradisi Hio dan Kertas Doa

Menurut Andris, salah satu pengurus Vihara Budhi Bhakti, vihara ini memiliki tujuh dewa utama, termasuk Dewa Tok Pekong yang menjadi pusat penghormatan. Tradisi sembahyang dimulai dengan doa kepada Dewa Langit sebagai bentuk rasa syukur, lalu dilanjutkan ke altar dewa-dewa lainnya.

"Salah satu tradisi khas Imlek adalah pemberian hio atau dupa besar sebagai simbol penghormatan kepada para dewa. Ukuran hio yang disumbangkan bisa mencapai lebih dari 2,5 meter dan biasanya digunakan oleh keluarga atau kelompok," ujar Andris.

Ia menambahkan semakin besar ukuran hio, semakin besar pula pengorbanan dan keikhlasan umat yang menyumbangkannya. Selama periode Imlek, jumlah umat yang hadir meningkat signifikan, dengan lebih dari seratus hio besar disumbangkan setiap tahunnya.

Di bagian luar vihara, tungku api besar disiapkan untuk membakar kertas doa yang berisi harapan umat. Kertas-kertas ini ditujukan kepada Dewa Langit, Dewa Bumi, serta dewa-dewa lainnya, melambangkan permohonan keberkahan dan kesejahteraan.

Simbol Kebersamaan di Tahun Baru

Dekorasi khas Imlek, seperti lampion merah yang tergantung di seluruh area, lilin-lilin besar, dan ukiran naga di altar utama, semakin memperkuat suasana perayaan. Dua patung dewa penjaga berdiri kokoh di pintu masuk vihara, melambangkan perlindungan dan penjagaan terhadap tempat ibadah.

"Imlek adalah waktu yang tepat untuk bersyukur sekaligus berdoa agar tahun ini membawa kesehatan, rezeki yang melimpah, dan keberkahan bagi keluarga," kata Andris.

Tradisi ini menunjukkan bagaimana Vihara Budhi Bhakti tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan harapan masyarakat Tionghoa di Batam. Dengan suasana yang penuh semangat dan tradisi yang terus dijaga, perayaan Imlek di vihara ini menjadi momen penting bagi umat untuk memulai tahun baru dengan doa dan rasa syukur.

Editor: Gokli