KKP Catat PNBP Rp 2,16 Triliun pada 2024, Perikanan Tangkap Jadi Penyumbang Utama
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 03-01-2025 | 11:44 WIB
PNBP-Perikanan.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menutup tahun 2024 dengan pencapaian impresif dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Total PNBP yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 2,16 triliun, dengan subsektor perikanan tangkap menyumbang Rp 1,053 triliun.

Dari total tersebut, PNBP perikanan tangkap terdiri dari Rp 955,39 miliar yang berasal dari sumber daya alam (SDA) dan Rp 101,193 miliar dari non-SDA berupa imbal jasa unit pelaksana teknis (UPT).

Penerapan mekanisme PNBP pascaproduksi yang mulai diimplementasikan sejak 2023 melalui skema penangkapan ikan terukur (PIT) menjadi salah satu pendorong utama peningkatan ini. Dibandingkan tahun sebelumnya, PNBP subsektor perikanan tangkap mencatatkan kenaikan sebesar 30%.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, menilai bahwa kepatuhan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan ini. "Perolehan ini menjadi bukti bahwa PNBP pascaproduksi adalah bentuk keadilan berusaha. Pembayaran PNBP disesuaikan dengan jumlah hasil tangkapan setelah didaratkan," ungkap Lotharia dalam keterangan resmi, demikian dikutip laman KKP, Rabu (1/1/2025).

Lotharia menegaskan bahwa dana PNBP ini akan dikembalikan kepada masyarakat kelautan dan perikanan dalam bentuk pembangunan dan program pemberdayaan. Fokus utamanya adalah mendukung produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil.

"Hasil PNBP akan diwujudkan dalam berbagai program bantuan untuk nelayan kecil, termasuk peningkatan kapasitas dan pemberdayaan mereka," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan bahwa penerapan PNBP pascaproduksi dirancang untuk memastikan keadilan dan pemerataan ekonomi, sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya laut. "PNBP pascaproduksi ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan ekonomi biru, memastikan laut tetap sehat, dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tutur Menteri Trenggono, dalam berbagai kesempatan.

Dengan pencapaian ini, KKP mempertegas komitmennya untuk tidak hanya meningkatkan penerimaan negara tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya laut sebagai pilar utama ekonomi biru. Program-program yang didanai oleh PNBP diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi ekosistem kelautan serta kehidupan nelayan kecil di seluruh Indonesia.

Editor: Gokli