Biaya Haji 2025 Akan Lebih Murah, Menag Ingatkan Penyelenggara Ibadah Haji Jangan Lakukan Penyimpangan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-12-2024 | 09:04 WIB
Menag_Nasarudin__Istana.jpg
Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jumat (27/12/2024) (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Wakil Menteri Agama H.R Muhammad Syafii menyampaikan arahan dari Presiden Prabowo Subianto mengenai pelaksanaan ibadah haji 2025 yang diharapkan dapat berlangsung dengan kualitas yang lebih baik dan biaya yang lebih murah.

Syafii mengungkapkan, Presiden Prabowo memandang ada beberapa biaya dalam penyelenggaraan ibadah haji yang bisa dikurangi, sehingga efisiensi tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga menekan biaya untuk menjadi lebih terjangkau.

"Intinya Pak Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar pelaksanaan haji tahun ini lebih berkualitas. Namun, beliau juga melihat ada banyak biaya yang bisa dirasionalisasi, sehingga kualitasnya makin baik, tetapi biaya bisa lebih murah," ujar Syafii di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/12/2024).

Syafii menambahkan, penurunan biaya haji 2025 dipastikan akan terjadi. Namun, besaran penurunan biaya haji belum dapat diumumkan karena masih menunggu keputusan dari panitia kerja (Panja) DPR. Pada 30-an Desember, rapat pembentukan panja rencananya akan dilaksanakan. Setelah itu, rapat panja akan menentukan berapa ongkos haji yang baru.

"Hampir kita pastikan ya Pak Menteri, ongkos haji tahun ini turun. Berapa besarannya? Itu enggak bisa disebukant sekarang, karena harus ada kesepakatan di panja," kata Syafii.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menambahkan, upaya penurunan biaya haji juga memperhitungkan faktor eksternal, seperti nilai tukar mata uang dan inflasi.

Selain itu, langkah pembersihan terhadap penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan haji sebelumnya diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan biaya.

"Yang jelas spirit-nya adalah kita ingin lebih murah, dapat dijangkau masyarakat melalui beberapa efisiensi yang kita lakukan. Pembersihan hal-hal yang menyimpang itu juga akan berkontribusi pada penurunan biaya haji," kata Nasaruddin Umat.

Sementara itu, terkait peningkatan kualitas layanan haji, Menag Nasaruddin menyampaikan salah satu upaya yang dilakukan adalah memastikan petugas haji yang bertugas betul-betul bekerja secara profesional. Catatan-catatan negatif terkait petugas haji pada penyelenggaraan haji sebelumnya tidak boleh terulang kembali.

Jangan Ada Penyimpangan Lagi

Karena itu, dalam kesempatan ini, Menag Nasaruddin Umar mengingatkan seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia agar menjaga kesucian pelaksanaan ibadah haji, serta menghindari segala bentuk penyimpangan.

Nasaruddin mengarahkan pesan ini kepada Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Menag menekankan agar semua pihak memastikan penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan sebaik-baiknya. Ia mengingatkan agar tidak ada yang memanfaatkan jemaah haji untuk kepentingan bisnis semata, karena ibadah haji merupakan bagian dari pelaksanaan rukun Islam kelima.

"Kami akan bertindak tegas. Jangan sampai ada penyimpangan. Penyelenggaraan haji harus yang terbaik dan bersih. Ini (haji) adalah urusan suci, maka pelaksanaannya juga harus suci," tegasnya.

Menag juga mengajak semua lembaga terkait untuk bersatu padu menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

"Mari kita menguatkan tekad untuk mensukseskan haji tahun ini," pesannya.

Lebih lanjut, menag mengingatkan bahwa antrean haji di Indonesia sangat panjang, sementara banyak jemaah yang akan berangkat termasuk kelompok lanjut usia (lansia). Oleh karena itu, pelayanan terbaik harus menjadi prioritas utama dalam melayani jamaah haji.

"Kita jangan sampai nanti melakukan pendekatan-pendekatan yang kurang pas (terhadap orang tua). Hargailah orang tua dan jangan mempermainkan mereka," pesan Nasaruddin Umar terkait pelaksanaan ibadah haji.

Sebelumnya pada 2024, biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji reguler rata-rata sebesar Rp 56 juta. Untuk biaya haji 2025 akan lebih murah dari nominal tersebut.

Editor: Surya