UIN Syekh Nurjati Cirebon Resmi Jadi Universitas Siber Pertama di Indonesia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-12-2024 | 12:44 WIB
UIN-Cirebon.jpg
UIN Syekh Nurjati Cirebon. (Kemenag)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Agama mencatat sejarah baru dalam dunia pendidikan tinggi keagamaan Islam dengan mentransformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menjadi Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC). Perubahan ini ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2024 yang mulai berlaku pada 21 Mei 2024.

Transformasi ini menempatkan UINSSC sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) pertama di Indonesia yang berbasis siber. Langkah ini merupakan bagian dari program internasionalisasi PTKIN yang dicanangkan oleh Kementerian Agama, sekaligus menjadi proyek percontohan (pilot project) nasional sesuai Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 860 Tahun 2022.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ahmad Zainul Hamdi, mengungkapkan transformasi UINSSC bertujuan untuk memperluas akses pendidikan tinggi keagamaan Islam hingga pelosok negeri. "UIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi tonggak sejarah sebagai Islamic Cyber University pertama di Indonesia yang mampu menjangkau anak bangsa tanpa batasan jarak dan waktu," ujar Ahmad Zainul Hamdi, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (20/12/2024), demikian dikutip laman Kemenag.

UINSSC kini membuka Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk jenjang S1 dan S2 Pendidikan Agama Islam (PAI). Melalui metode pembelajaran daring, mahasiswa dapat mengakses pendidikan berkualitas tanpa harus hadir secara fisik di kampus.

Sebagai universitas berbasis siber, UINSSC didukung oleh infrastruktur digital yang unggul. Kampus ini memiliki 14 aplikasi pendukung pembelajaran daring, 154 dosen bersertifikat Certified Moodle Course Creator (CMCC) yang dikeluarkan oleh Telkom University, serta 45 instruktur dan pengelola program PJJ yang tersertifikasi.

Selain itu, UINSSC juga dilengkapi dengan sembilan studio canggih dan pusat data (data center) yang dirancang untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar secara daring. "Ini adalah langkah besar untuk memastikan pendidikan tinggi keagamaan Islam dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah terpencil," tambah Ahmad Zainul Hamdi.

Dengan statusnya sebagai universitas siber, UINSSC diharapkan menjadi pelopor inovasi dalam pendidikan tinggi keagamaan Islam di era digital. Inisiatif ini sejalan dengan upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan daya saing dan relevansi pendidikan tinggi Islam di kancah global.

Transformasi ini bukan hanya langkah maju bagi UIN Syekh Nurjati Cirebon, tetapi juga bagi seluruh ekosistem pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia, membuka peluang baru bagi pendidikan Islam berbasis teknologi.

Editor: Gokli