Tanggapi Antrean Panjang Truk Sampah, Wakil Wali Kota Batam Sidak TPA Telaga Punggur
Oleh : Aldy Daeng
Jum\'at | 20-12-2024 | 12:44 WIB
Atre-Truk-Sampah.jpg
Antrean panjang truk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur pada Kamis (19/12/2024) sore. (Foto: Aldy Daeng)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bergerak cepat setelah menerima laporan adanya antrean panjang truk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur pada Kamis (19/12/2024) sore.

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan langsung situasi di lapangan dan mencari solusi atas persoalan yang terjadi. "Informasi yang kami terima, ada peralatan yang rusak sehingga menyebabkan tumpukan armada yang harus menunggu giliran masuk ke TPA," ungkap Amsakar, saat berada di lokasi TPA Telaga Punggur.

Kunjungan ini merupakan lanjutan dari inspeksi sebelumnya di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Seibeduk, di mana ia meninjau permasalahan sampah yang menumpuk di masyarakat. "Hari ini kami turun langsung untuk memetakan masalah. Dari yang kami lihat, dukungan peralatan seperti long arm sangat dibutuhkan," jelasnya.

Antrean Menghambat Pelayanan
Amsakar menekankan kelancaran proses masuknya truk ke TPA sangat penting untuk menjaga pelayanan sampah tetap optimal. "Kita harus segera mengurai masalah ini agar pelayanan untuk masyarakat tidak terganggu," tegasnya.

Ia juga menjelaskan kendala utama bukan terletak pada petugas kebersihan, melainkan pada keterbatasan alat yang menyebabkan antrian panjang. Untuk itu, Amsakar menyatakan telah berdiskusi dengan anggota DPRD Batam terkait rencana peremajaan dan pengadaan peralatan baru, meski belum secara formal.

"Pengadaan alat, terutama truk pengangkut sampah, harus menjadi prioritas. Ini krusial untuk memastikan pelayanan sampah berjalan lancar," tambahnya.

Strategi Jangka Panjang: Olah Sampah Jadi Energi
Selain solusi jangka pendek, Amsakar juga menyoroti perlunya langkah strategis untuk memperpanjang usia TPA yang diperkirakan hanya mampu bertahan 2-5 tahun lagi. Ia mengusulkan kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengolah sampah menjadi energi atau melakukan daur ulang secara lebih optimal.

"Kita harus mulai mencari mitra baru untuk mengelola sampah ini. Potensinya besar, baik untuk menghasilkan energi maupun mendaur ulang limbah. Ini akan menjadi solusi jangka panjang," jelasnya.

Amsakar juga mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam mengurangi produksi sampah rumah tangga, misalnya dengan mengurangi penggunaan plastik saat berbelanja. "Kalau biasanya mengambil tiga plastik, cukup gunakan satu saja. Langkah kecil seperti ini sangat membantu mengurangi beban sampah setiap hari," imbaunya.

Produksi Sampah Batam Capai 1.000 Ton per Hari
Amsakar mengungkapkan bahwa produksi sampah di Batam mencapai 800 hingga 1.000 ton per hari. Jika tidak segera diatasi, hal ini akan memperpendek usia TPA. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi persoalan ini.

"Semakin banyak sampah yang masuk, semakin cepat TPA mencapai kapasitas maksimalnya. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.

Editor: Gokli