Indonesia dan AS Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Prangko Khusus
Oleh : Redaksi
Senin | 16-12-2024 | 11:44 WIB
prangko-75-RI-US_resized.jpg
Peluncuran prangko edisi khusus bertema 'Keberagaman, Demokrasi, dan Kemakmuran' dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS). (Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meluncurkan prangko edisi khusus bertema 'Keberagaman, Demokrasi, dan Kemakmuran'. Acara yang berlangsung di Jakarta ini menjadi simbol penting persahabatan dan kolaborasi kedua negara sejak 1949.

Peluncuran prangko dilakukan secara resmi oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, bersama Menteri Luar Negeri, Sugiono, dan Duta Besar AS untuk Indonesia. Prangko ini hadir dalam tiga desain istimewa yang mencerminkan momen bersejarah serta nilai budaya kedua negara.

Tiga Desain Ikonik Prangko Peringatan

  1. Credential Ceremony Duta Besar AS Pertama
    Desain ini menampilkan momen bersejarah penyerahan surat kepercayaan Duta Besar AS pertama untuk Indonesia, H Merle Cochran, kepada Presiden Soekarno pada 30 Desember 1949. Gambar ini menggambarkan awal mula hubungan diplomatik yang kokoh antara Indonesia dan AS.
  2. Logo 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS
    Desain kedua menonjolkan logo resmi peringatan 75 tahun hubungan bilateral, yang melambangkan perjalanan panjang kemitraan kedua negara dari 1949 hingga 2024.
  3. Batik 'Parang Maharddhika'
    Desain ketiga adalah hasil karya juara pertama lomba desain batik bertema peringatan 75 tahun hubungan RI-AS. Dengan judul 'Parang Maharddhika', batik ini mencerminkan kolaborasi budaya Indonesia dan semangat kemerdekaan.

Acara peluncuran ini juga dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Komdigi, Wayan Toni Supriyanto; Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemenlu, Umar Hadi; dan Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi. Hadir pula mantan Dubes Indonesia untuk AS (2002-2005), Soemadi Brotodiningrat; Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional, Siswanto; serta Presiden Organisasi US-Indonesia (USINDO), David Merrill.

Prangko edisi khusus ini tidak hanya menjadi memorabilia, tetapi juga simbol kenegaraan yang memperkuat hubungan diplomatik antara RI dan AS. Sebelumnya, prangko serupa pernah diterbitkan pada 2019 untuk memperingati 70 tahun hubungan bilateral.

Dalam sambutannya, Menteri Meutya Hafid menekankan bahwa peluncuran prangko ini adalah wujud apresiasi terhadap kerja sama strategis yang telah terjalin antara kedua negara. "Melalui prangko ini, kita mengabadikan nilai-nilai bersama yang telah memperkuat hubungan RI dan AS, dari keberagaman hingga semangat demokrasi," ujarnya, demikian dikutip laman Komdigi, Jumat (13/12/2024).

Hubungan diplomatik RI-AS yang dimulai pada 1949 telah berkembang menjadi kemitraan strategis di berbagai bidang, termasuk ekonomi, budaya, dan pendidikan. Peringatan 75 tahun ini menegaskan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama demi kemakmuran bersama.

Prangko edisi khusus ini kini tersedia untuk masyarakat sebagai bagian dari perayaan sejarah persahabatan dua negara yang terus berkembang.

Editor: Gokli