Hati-hati Penipuan Daftar Bansos Lewat Telegram
Oleh : Paskalis RH
Kamis | 10-10-2024 | 17:44 WIB
bansos_telegram.jpg
Tangkapan Layar Pesan Pendaftaran Penerima Bansos Melalui Aplikasi Telegram. (Foto: Screenshot)

BATAMTODAY.COM, Batam - Baru-baru ini, marak beredar pesan melalui berbagai aplikasi di Android. Teranyar, beredar pesan melalui aplikasi Telegram yang mengklaim adanya pendaftaran Bantuan Sosial (Bansos) dari pemerintah. Namun, perlu diingat bahwa informasi tersebut adalah palsu dan menyesatkan.

Pemerintah tidak pernah mengadakan pendaftaran Bansos melalui Telegram atau platform pesan instan lainnya.

Hal itu diungkapkan Syahril, salah seorang Warga Batam yang mendapatkan pesan instant dari aplikasi Telegram terkait ajakan untuk mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) dari pemerintah.

"Barusan saya mendapat pesan melalui aplikasi Telegram yang berisi ajakan untuk melengkapi data diri demi mendapatkan Bansos sebesar Rp 2 juta dari Pemerintah," kata Syahril saat ditemui dibilangan Batam Center, Kamis (10/10/2024).

Setelah menerima pesan itu, kata Syahril, dirinya langsung menghapus pesan tersebut. Sebab, ia kerap mendapatkan pesan dengan berbagai modus di aplikasi Telegram.

Biasanya, kata dia, penipu akan meminta penerima pesan untuk mengisi data pribadi, seperti nomor KTP, rekening bank, atau bahkan meminta transfer uang dengan dalih untuk biaya administrasi.

Syahril pun berpesan agar warga masyarakat yang mendapatkan pesan tersebut tidak langsung percaya. Sebaiknya segera memastikan kebenaran informasi tersebut dari sumber-sumber resmi seperti situs web pemerintah, aplikasi resmi seperti Cek Bansos dari Kementerian Sosial, atau melalui kantor kelurahan setempat.

"Bagi masyarakat, apabila mendapatkan pesan seperti ini, abaikan saja. Semua ini adalah trik untuk mencuri data dan uang Anda. Jika ada masyarakat yang menerima pesan mencurigakan terkait pendaftaran Bansos, segera laporkan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti," tegas Syahril.

Syahril pun berharap agar masyarakat selalu berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di media sosial dan aplikasi pesan instan.

"Jangan mudah percaya dengan pesan yang menawarkan pendaftaran Bansos melalui Telegram atau platform lain. Pastikan Anda selalu memeriksa kebenaran informasi melalui sumber resmi untuk menghindari menjadi korban penipuan," pungkasnya.

Editor: Surya