Nuryanto dan Perjalanan 'Rasa' Menuju Batam 1
Oleh : Aldy
Selasa | 01-10-2024 | 14:04 WIB
Cak-Nur.png
Calon Wali Kota Batam 2024, Nuryanto alias Cak Nur.

BATAMTODAY.COM, Batam - Di tengah dinamika politik Batam, satu nama terus mencuat: Nuryanto, atau yang akrab disapa Cak Nur. Ia bukanlah sosok asing di kalangan masyarakat Batam. Sebagai Ketua DPRD Batam dua periode, Nuryanto dikenal sebagai figur yang selalu mendengarkan suara rakyat. Kini, ia bersiap menuju tantangan baru --bertarung dalam Pilkada Kota Batam sebagai calon Wali Kota.

Nuryanto lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 19 April 1973. Ia meniti karir politiknya dari bawah, mulai dari lingkungan komunitas hingga dipercaya menduduki kursi legislatif. Keputusan untuk maju sebagai calon Wali Kota Batam tentu tidak diambil tanpa pertimbangan matang. Di saat yang sama, dirinya baru saja terpilih kembali sebagai Ketua DPRD Batam, posisi yang memberikan kesempatan besar untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Namun, Cak Nur memiliki visi yang lebih luas. Demi membangun Batam yang lebih baik, ia siap melepas jabatannya di legislatif dan maju ke ranah eksekutif. "Ini sebuah takdir. Saya harus berjuang untuk masyarakat Batam dan demi tegaknya demokrasi," katanya, saat berbincang dengan BATAMTODAY.COM, belum lama ini.

Bagi Nuryanto, perjuangannya tidak hanya soal jabatan atau kuasa, melainkan soal 'rasa'. Dalam pandangannya, rasa --kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain-- adalah kunci kepemimpinan yang efektif.

"Rasa itu penting. Dengan bisa merasakan apa yang dirasakan masyarakat, kita bisa berbuat yang tepat," ujarnya penuh keyakinan.

Di sela-sela obrolan santai, Cak Nur menuturkan, bahwa 'rasa' bukan hanya alat untuk memahami, tetapi juga untuk menyatukan. "Dengan rasa, kita bisa mengubah perbedaan menjadi kebhinekaan. Implementasi rasa inilah yang mengajarkan kita untuk mewujudkan kata menjadi perbuatan," katanya.

Nuryanto, yang telah menyelesaikan pendidikan formalnya hingga jenjang S2, memandang bahwa perjalanan hidupnya adalah pengabdian yang terus berlanjut. Bagi dia, pengabdian itu bukanlah perjalanan yang linier, melainkan sebuah proses panjang yang harus dijalani dengan tujuan jelas.

"Timbang roso, itu perlu. Semua masalah bisa diatasi jika kita saling memahami dan mencari solusi bersama," tuturnya.

Karier politiknya dimulai pada 2009, ketika ia terpilih menjadi anggota DPRD Kota Batam. Di situlah Cak Nur terus belajar, berkembang, dan memahami seluk-beluk kebutuhan masyarakat Batam. Setelah lebih dari satu dekade mengabdi sebagai legislator, Nuryanto kini merasa saatnya untuk melangkah ke tahap selanjutnya --menjadi pemimpin eksekutif. Bukan untuk mencari jabatan semata, tapi untuk memberikan keputusan yang lebih berdampak luas bagi masyarakat.

"Bismillah, semoga Tuhan merestui kami bersama Pak Hardi Selamet Hood untuk Wali Kota Batam. Mohon dukungan dari semua kalangan," pungkasnya dengan harap.

Selain sebagai politisi, Cak Nur juga dikenal sebagai pebisnis dan aktif di berbagai organisasi seperti Ansor Kota Batam dan Banser, menjadikannya sosok yang punya pijakan kuat di masyarakat.

Dalam Pilkada nanti, Nuryanto tak hanya membawa program kerja, tapi juga membawa 'rasa' --sebuah pemahaman mendalam tentang apa yang dibutuhkan Batam untuk maju ke depan.

Editor: Gokli