Dukung Penundaan Keran Ekspor Pasir Laut, Arief Puyuono Minta APPL Ganti Nama Jadi Asosiasi Pasir Sungai atau Gunung
Oleh : Irawan
Kamis | 26-09-2024 | 11:04 WIB
arief_puyuono21.jpg
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono (Foto: Dok BATAMTODAY>COM)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono menilai aneh sikap Asosiasi Pengusaha Pasir Laut (APPL) yang mendukung penundaan keran ekspor pasir laut seperti diusulkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua MPR RI.

"Loh APPL kok malah dukung penundaan ya aneh. Kan sudah ada payung hukum dan aturannya untuk izin ekspor laut," kata Arief Puyuono kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (26/9/2024).

Arief membantah pernyataan Ketua APPL hanya sekedar cari panggung di tengah polemik ekspor pasir laut. Sebab, pembukaan keran ekspr pasir laut sudah sejalan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 26/2023 tentang Pengelolaan Hasil Sendimentasi di Laut.

"PP yang diumumkan 15 Mei 2023 itu, sudah menjadi dasar kebijakan pemerintah untuk membuka izin ekspor pasir laut," kata Ketua Dewan Pembina dari Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) dan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini.

Arief menyindir Ketua APPL Herry Tousa yang baru teriak seperti halnya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang baru sekarang menolak pembukaan keran ekspor pasir laut

"Kok baru teriak teriak sekarang setelah terbit izin ekspornya. Harusnya dulu pas PP Nomor 26 Tahun 2023 dikeluarkan, APPL melakukan penolakan PP tersebut yang membuka kran ekspor pasir laut," katanya.

Arief menyesalkan sikap APPL yang menolak pembukaan keran ekspor pasir laut, harusnya justru mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

"Jangan makai nama asosiasi pengusaha pasir laut dong kalau ikut ikutan nunda. Tapi asosiasi pasir sungai atau gunung saja, he he he," tandas Arief Puyuono.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Pasir Laut (APPL) Herry Tousa meminta mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono untuk tidak cari panggung di balik pro kontra isu pembukaan ekspor pasir laut.

"Kalau tidak mengerti soal tata kelola pasir laut, tidak usah terlalu banyak komentar dan mau ambil panggung," kata Herry Tousa kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (25/9/2024).

Herry berharap agar Arief Poyuono lebih baik diam, karena tidak paham regulasi ekspor pasir laut yang sekarang menjadi polemik akibat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengijzinkan ekspor hasil sedimentasi laut yang dianggap menganggu lalu lintas jalannya kapal.

"Diam itu emas, kalau tidak paham," tegas Herry Tousa, Ketua Asosiasi Pengusaha Pasir Laut.

Ketua APPL Herry Tousa pun meminta agar BATAMTODAY.COM memfasilitasi digelarnya diskusi dengan Arief Puyuono soal polemik ekspor pasir laut. "Mohon atur pertemuan agar kita diskusi secara transparan, agar pada melek mata dan otak," katanya.

Herry pun kembali berharap agar pihak-pihak yang tidak memahami regulasi ekpsor pasir laut agar tidak berkomentar, karena akan semakin memperkeruh suasana dan situasi menjadi tidak kondusif.

"Jangan asal bicara yang tidak menguasai masalah. Harapan saya semua pihak paham egulasi yang ada," tandas Herry Tousa.

Asosiasi Pengusaha Pasir Laut sendiri mendukung usulan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani agar pemerintah menunda kebijakan membuka ekspor pasir laut.

APPL meminta pemerintah untuk tidak memaksakan, selain menuai pro kontra di tengah masyarakat, disamping itu aturannya juga bertentangan dengan undang-undang dan dilakukan perbaikan regulasi.

"Pak Jokowi (Joko Widodo) ini pemerintahannya kan tinggal beberapa hari ini, jangan nanti membuat permasalahan di pemerintahan baru. Sekjen Gerindra sudah mengatakan agar tidak ditunda dulu. Kita mendukung usulan itu," kata Herry Tousa, Ketua APPL kepada BATAMTODAY.COM, Senin (23/9/2024).

Editor: Surya