Gebyar Melayu Pesisir 2024, BI Kepri Dorong Digitalisasi Transformasi Ekonomi di 7 Kabupaten-Kota
Oleh : Aldy
Kamis | 15-08-2024 | 15:24 WIB
GMP-2024.jpg
GMP 2024 digelar secara hybrid, dan dibuka secara resmi oleh Kepala BI Perwakilan Provinsi Kepri, Suryono, Direktur Grup Perlindungan Konsumen Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Diana Yumanita dan Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara, di Hotel Marriot Harbour Bay, Kota Batam, Kamis (15/8/2024). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gebyar Melayu Pesisir (GMP), merupakan agenda tahunan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepri yang berkolaborasi dengan Pemerintah Provisi (Pemprov) Kepri, sejak tahun 2021.

Namun, GMP untuk tahun 2024 ini, BI perwakilan Provinsi Kepri dan Pemprov Kepri beserta dukungan dari stakeholder terkait akan memaksimalkan Digitalisasi di 7 Kabupaten/kota di Provinsi Kepri.

Kegiatan GMP digelar secara hybrid, dan dibuka secara resmi oleh Kepala BI Perwakilan Provinsi Kepri, Suryono, Direktur Grup Perlindungan Konsumen Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Diana Yumanita dan Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara, di Hotel Marriot Harbour Bay, Kota Batam, Kamis (15/8/2024).

"Memasuki tahun ke-4, GMP kali ini mengusung tema digitalisasi untuk transformasi ekonomi Kepri bagi Kemajuan negeri," ujar Suryono.

Suryono menjelaskan, GMP merupakan event pengembangan UMKM yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BI Kepri sebagai bagian dari strategi Bank Indonesia untuk berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan UMKM.

"GMP 2024 kita selengggarakan mulai hari ini hingga tanggal 18 Agustus mendatang di lapangan parkir Harbour Bay. Lebih dari 80 UMKM dari seluruh Kabupaten/Kota di Kepri berpartisipasi dalam kegiatan ini," ungkap Suryono.

Lebih lanjut, Suryono menyebutkan, GMP 2024 menonjolkan digitalisasi, karena dengan digital, semua hal termasuk kegiatan UMKM menjadi lebih cepat, lebih mudah dan lebih luas menjangkau konsumen. Kedepan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan stekholder terkait agar sistem digitalisasi bisa berjalan dengan sempurna, termasuk di kabupaten terluar Kepri.

"Saat ini sistem digitalisasi memang masih terbesar di kota Batam, karena letak dan geografisnya," sebut Suryono.

"GMP 2024 menampilkan berbagai produk UMKM Kepri yang telah lolos kurasi seperti wastra, kriya, makanan dan minuman," tambahnya.

Dengan masuknya Provinsi Kepri pada level digitalisasi. Ia berharap semua pihak yang berhubungan dengan perkembangan ekonomi bisa mendapatkan keuntungan.

"Kita berharap, dengan digitalisasi ini semuanya di untungkan. GMP juga menjadi momen yang baik untuk meningkatkan level pelaku UMKM di Kepri. Target transaksi penjualan GMP tahun ini lebih dari Rp 10 miliar," ungkapnya.

Senada, Direktur Grup Perlindungan Konsumen Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Diana Yumanita mengatakan, dengan digitalisasi dapat menginterkoneksi berbagai event dan antar pelaku UMKM.

"Adanya interkoneksi antar pelaku UMKM akan memunculkan kerja sama dan kolaborasi yang dapat meningkatkan pendapatan mereka," ujar Diana.

"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," pungkas Diana.

Editor: Gokli