Salurkan Uang Rupiah Layak Edar ke 5 Pulau Terluar

Bersama TNI AL, BI Kepri Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024
Oleh : Aldy
Sabtu | 20-07-2024 | 13:44 WIB
Rupiah-Berdaulat-2024.jpg
Peluncuran Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di Pelabuhan Utara Batu Ampar, Kota Batam, Sabtu (20/7/2024). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepri bersama TNI AL menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024.

Pada ekspedisi kali ini, BI akan menyalurkan berbagai pecahan uang Rupiah sebanyak Rp 12,5 miliar ke 5 pulau terluar di Kepri.

"Perjalanan ini akan menyinggahi 5 pulau terluar, mulai dari Pulau Singkep, Pulau Tambelan, Pulau Subi Besar, Pulau Midai dan Pulau Tarempa. Ekspedisi kali ini menggunakan KRI Kerambit 627," ucap Kepala BI Perwakilan Provinsi Kepri, Suryono, di Pelabuhan Utara Batu Ampar, Kota Batam, Sabtu (20/7/2024).

Suryono menjelaskan, ekspedisi ini merupakan agenda tahunan BI. Di Kepri sendiri dimulai sejak tahun 2011.

Dikatakan Suryono, kegiatan ini bisa berjalan lancar berkat dukungan dari TNI Angkatan Laut. "Pelepasan ekspedisi ini merupakan kas keliling ke pulau terdepan, terluar, terpencil. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pejuang Rupiah yang akan mengarungi lautan terluar Indonesia. Terutama Lantamal IV Batam," sebut Suryono.

Ia melanjutkan, salah satu tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk memelihara stabilitas uang Rupiah, dan terpenting Rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan NKRI.

Menurut Suryono, tahun ini terdapat 18 provinsi yang melakukan ekspedisi dari program Bank Indonesia, termasuk Provinsi Kepri. Namun, Provinsi Kepri mempunyai tantangan tersendiri, sebab provinsi ini hanya memiliki luas daratan sebanyak 4 persen, dan 96 persenya merupakan wilayah laut.

"Data yang kita terima itu ada 2.408 pulau, dan menariknya 30 persen di antaranya belum memiliki nama pulau. Ditambah lagi Kepri berbatasan dengan beberapa negara tetangga. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi kedaulatan NKRI," tegas Suryono.

"Dengan adanya ekspedisi ini, kami berharap masyarakat terluar, terpencil, semakin mencintai Rupiah," harapnya.

Sementara itu, Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto, menyampaikan hari ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut, tentang pendistribusian pengamanan pengawalan uang Rupiah antar Kantor Bank Indonesia maupun ke lokasi yang akan ditempuh yakni pulau terluar, terdepan dan terpencil (3T).

"Kami berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat di wilayah 3T untuk mendapatkan uang yang bagus dan layak edar," kata Danlantamal IV Batam.

Tjatur menjelaskan, melihat kondisi geografi Indonesia dengan luas wilayah dan banyaknya sebaran pulau-pulau kecil dan terluar, menjadi tantangan tersendiri bagi Bangsa Indonesia dalam menjaga dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

Menurutnya, hal ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya persatuan dan kesatuan antar semua elemen bangsa. Bank Indonesia sebagai bank sentral, bertujuan mencapai dan menjaga kestabilan nilai Rupiah.

BI senantiasa mengkampanyekan cinta, bangga dan paham Rupiah kepada masyarakat yang merupakan pelaksanaan program dedikasi untuk negeri. Pasalnya, Rupiah merupakan simbol kedaulatan bangsa yang harus senantiasa dijaga sebagai wujud nyata ajang bela negara.

"Kami dari Angkatan sebagai garda terdepan menjaga dan menerapkan kedaulatan NKRI," tegas Laksamana Pertama Tjatur Suniarto.

"Kali ini, Angkatan Laut menggunakan kapal jenis KCR 60 buatan dalam negeri untuk menjalankan tugas menjaga keamanan di laut perairan Laut Natuna Utara dan sekitarnya. Ekspedisi ini akan menempuh rute pelayaran dari Batam sampai tujuan akhir dan balik ke Batam sejauh 1.231 mil," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara, menyampaikan pesan Gubernur Ansar Ahmad, bahwa Pemprov Kepri menyampaikan aspirasi dan terima kasih kepada BI Kepri dan semua pihak yang terlibat pada ekspedisi Rupiah kali ini. Dengan adanya ekspedisi Rupiah, masyarakat terluar Kepri bisa mengganti uang jelek ke uang yang layak edar.

"Pak Gubernur bangga dengan adanya semangat kolaborasi, sebab ini mampu memperbaiki kinerja kita semua, inflasi terjaga dan masyarakat bisa menikmati uang layak edar dan masyarakat semakin sejahtera," ucap Adi Prihantara.

Editor: Gokli