PDIP Dorong Pemerintah Turunkan Biaya UKT bagi Mahasiswa
Oleh : Redaksi
Senin | 27-05-2024 | 08:52 WIB
megawati_pdip1.jpg
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas V PDIP di kawasan Beach City Stadium, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024). (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, mengkritisi biaya pendidikan yang mahal.

Hal itu berkaca dengan adanya persoalan terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru jalur SNBP 2024.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya di penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP, di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

Awalnya Megawati menyampaikan terkait pentingnya pola pembangunan semesta berencana seperti apa yang digagas Presiden Ir Soekarno.

Menurut Megawati masih banyak warga yang tak berkecukupan di Indonesia. Hal itu bahkan menjadi sorotan dan ada di dalam rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP.

"Tadi di dalam sikap politik (ada), sampai masa sih orang mau pinter aja suruh bayar mahal? Berapa sih orang kaya kalau dibandingkan dengan warga negara kita yang masih tak berpunya?" kata Megawati.

Menurut Megawati, biaya pendidikan harus berbiaya murah bagi semua masyarakat Indonesia.

"Urusan pendidikan (UKT) sekarang saya saja ngelihat korannya saja pusing. Kenapa sih? Enggak ada apa hitungan bahwa kalau untuk anak-anak yang tidak berpunya, negara itu harus membiayai? Kenapa sih kok kayak enggak ada? Semuanya dimahalkan anak-anak kita yang akan menggantikan kita, terjadi regenerasi," ujar Megawati.

Karena itu, Megawati meminta seluruh kadernya untuk bergerak dan berjuang demi kepentingan dan kedaulatan rakyat Indonesia, termasuk di bidang pendidikan.

"Masa enggak terbakar ya? Kalau ngomong kayak gini ini kayaknya hanya halah ibu ngomong begitu doang, enggak ada namanya gerak di dalam jiwa kita bahwa itulah sebetulnya anugerah dari Allah subhanahu wa ta'ala, bahwa kita telah menjadi insan manusia warga negara dari sebuah negara terjajah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat," tandas Megawati.

"Mengapa saya selalu marah untuk PDI Perjuangan menjadi partai pelopor? Karena saya berkeinginan sepanjang Indonesia Raya ini ada yang telah diserahkan oleh para pendiri bangsa kepada kita, kita pun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan tetap ada untuk bisa juga abadi seperti negara Republik Indonesia yang kita cintai," pungkas dia menambahkan.

Perihal biaya UKT ini juga termuat dalam rekomendasi eksternal yang dibacakan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

Dalam poin ke-13, PDI Perjuangan mendorong pemerintah untuk menurunkan biaya UKT bagi mahasiswa.

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP merekomendasikan pemerintahan agar segera menurunkan biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang terlalu mahal di sejumlah perguruan tinggi negeri atau PTN. PDIP meminta agar pemerintah, khususnya Mendikbudristek Nadiem Makarim agar segera merevisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi yang dinilai menjadi penyebab naiknya biaya UKT.

Hal ini disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, ketika membacakan poin rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).

Puan mengatakan rekomendasi itu muncul setelah mencermati kenaikan UKT di sejumlah perguruan tinggi belakangan ini.

"Mencermati gejolak yang terjadi di berbagai kampus akibat kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) dan iuran pengembangan institusi (IPI) secara drastis, Rakernas V PDIP menugaskan Fraksi PDIP DPR untuk mendesak pemerintah agar menurunkan mahalnya biaya pendidikan tinggi melalui revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024," ujar Puan.

Editor: Surya