Dinilai Persulit Masyarakat ke Luar Negeri

LSM LIAR Pertanyakan Penempatan Petugas BP2MI di Pelabuhan Internasional
Oleh : Aldy
Senin | 25-03-2024 | 14:04 WIB
Jonri.jpg
Ketua LIAR Batam, Jondri Damanik. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkaran Amanah Rakyat (LIAR) mempertanyakan penempatan petugas BP2MI di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional, khusunya yang ada di Kota Batam.

"Dengan adanya penempatan petugas BP2MI, kami melihat adanya indikasi mempersulit masyarakat yang akan keluar negeri," ujar Ketua LIAR Batam, Jondri Damanik, dalam rekaman video yang diterima BATAMTODAY.COM, Senin (25/3/2024).

Jondri melanjutkan, pihaknya sangat setuju apa yang menjadi keputusan Pemerintah Pusat dengan adanya pembentukan BP2MI, dengan tujuan untuk meminimalisir Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural. Namun, pihaknya berharap agar BP2MI menjalankan tugas dan fungsi yang sesuai dengan koridor aturan yang berlaku.

"Dengan kehadiran mereka di TPI pelabuhan, kami melihat adanya mosi tidak percaya terhadap instansi vertikal lainnya, seperti Imigrasi dan Kepolisian," ungkapnya.

"Saya melihat adanya indikasi tidak percaya terhadap instansi vertikal yang memang mempunyai tupoksi di TPI pelabuhan, seperti Imigrasi," sambungnya.

Seharusnya, kata Jondri, di pelabuhan, BP2MI hanya mempertanyakan masyarakat yang dicurigai akan bekerja ke luar negeri yang tidak melalui prosedural. Bukan malah mempersulit masyarakat yang akan berangkat ke luar negeri.

"Saya mendengar di lapangan seperti itu kejadiannya. Kalau disinyalir ada 'human trafficking' ya sudah libatkan kepolisian di bawah PPA dan Imigrasi," katanya.

Jondri menambahkan, pihaknya berharap, BP2MI bekerja sesuai tupoksi, yakni sebagai pencegahan dan penyuluhan, bukan mempersulit atau memberi 'pressure' kepada masyarakat yang akan berangkat ke luar negeri.

"Batam ini salah satu kota transit, dan itu yang menjadikan Batam sebagai daerah tujuan kunjungan wisata, artinya ada PAD yang didapat Kota Batam dari kunjungan itu," pungkasnya.

Editor: Gokli