Beri Edukasi Masyarakat

Kajati Kepri Ikuti Dialog Khusus Batam TV Terkait Joint Investigasi Asset Tracing untuk Optimalisasi PNBP
Oleh : Devi Handiani
Jumat | 02-02-2024 | 18:28 WIB
Kajati-Dialog-BTV1.jpg
Kajati Kepri Rudi Margono lakukan dialog khusus dalam program Talkshow Batam TV. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya masyarakat Provinsi Kepulauan Riau. Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau berkolaborasi dengan Batam TV untuk melaksanakan kegiatan Talkshow bersama narasumber Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Rudi Margono yang dipandu oleh Pimpinan Redaksi Batam TV, Menotelis sebagai host dalam acara tersebut, Jumat (2/2/2024).

Saat dikonfirmasi, Kasi Penkum Kejati Kepri Denny Anteng Prakoso, menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu program Kejati Kepri bersama Batam TV dalam Segmen Catatan Redaksi yang disiarkan langsung oleh Batam TV melalui siaran digital dan platform media sosial.

"Talkshow ini mengusung tema 'Joint Investigasi Asset Tracing Untuk Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)'. Kajati Kepri sebagai narasumber menjelaskan bahwa aparat penegak hukum terus membunyikan lonceng perang melawan korupsi, yang dinilai merugikan negara dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, investasi serta menciptakan disparitas kemiskinan dimasyarakat," jelas Kasi Penkum.

Selain melakukan upaya preventif dengan melakukan kampanye anti korupsi, aparat penegak hukum juga memberikan tindakan tegas, dengan menuntut hukuman maksimal serta mengejar keberadaan harta hasil tindak pidana tersebut. Untuk mengembalikan dan memulihkan kerugian negara akibat perbuatan korupsi, jajaran Kejati Kepri terus berupaya mengejar aliran uang dan keberadaan asset dari tindak kejahatan dengan memaksimalkan tindakan Asset Tracing (Pelacakan Asset).

"Tujuan penelusuran asset untuk mengetahui keberadaan dan jenis asset yang disembunyikan dari hasil tindak pidana, yang akan digunakan untuk pengembalian dan pemulihan kerugian negara. Dalam hal Tindakan Asset Tracing (pelacakan asset), Kejaksaan melibatkan Penyedia Jasa Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Hasil Penelitian Akademisi dan LSM, OJK dan lain-lain," ucapnya.

Kemudian untuk melakukan penelusuran aset, penyidik Kejati Kepri melibatkan banyak pihak untuk mempermudah dan memperjelas aliran dana. Misalnya masalah pertanahan, kami melibatkan BPN. Tanah itu punya siapa, diperoleh tahun berapa. Sepanjang tahun 2023 lalu Kejati Kepri bisa mengembalikan uang negara akibat perbuatan korupsi sebesar Rp 2 miliar.

Sambung Kasi Penkum Kejati Kepri, kegiatan Talkshow tersebut merupakan bagian dari Kolaborasi Kejaksaan Tinggi Kepri dan Batam TV dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat dan senantiasa berupaya melakukan kegiatan yang bersifat Preventif seperti melaksanakan penyuluhan dan penerangan hukum, agar dapat mencegah terjadinya Tindak Pidana Korupsi di Kepulauan Riau.

"Tidak hanya itu, kegiatan serupa nantinya akan dilaksanakan di kampus-kampus, dengan melibatkan mahasiswa sebagai generasi penerus Bangsa khususnya di wilayah Kepulauan Riau," tambah Denny.

Turut mendampingi Kajati Kepri dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Kepri Denny Anteng.P, Kasi Pidsus Kejari Batam Aji Satrio Prakoso, Direktur Operasional Batam TV Rini Elvina.

Editor: Yudha