Kembalikan Makna Harafiah Politisasi, LSM Gebrak Gelar Lomba Puisi dan Dialog Terbuka
Oleh : Aldy
Selasa | 30-05-2023 | 12:01 WIB
Dipo-Agung.jpg
Ketua LSM Gebrak Batam, Agung Widjaja (kanan) dan Koordinator dialog dan lomba puisi bertema 'Kata adalah Senjata', Dipo Triyantoro (kiri). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) Batam, akan menggelar dialog dan lomba puisi bertema 'Kata adalah Senjata'. Rencananya, ajang ini akan digelar pada 17 Juni 2023 mendatang.

Ketua LSM Gebrak, Agung Widjaja, mengungkapkan lomba puisi ini merupakan refleksi untuk mengembalikan kata-kata yang kini telah mengalami pergeseran atau distorsi makna. Sebagai contoh, politisasi semakin menjauhkan makna kata dari harfiahnya.

"Sebagai sebuah media ekspresi, puisi juga bisa digunakan untuk menyampaikan ide dan gagasaan yang dikemas dengan berbagai simbol dan tanda-tanda, termasuk di dalamnya puisi perlawanan," ujar Agung, saat ditemui di Kawasan Panbil Mall, Batam Senin (29/5/2023) sore.

Dalam lomba puisi ini, kata Agung, peserta dapat membawakan puisi karya sastrawan terkemuka Tanah Air, seperti WS Rendra, Widji Thukul, Toto Sudarto Bachtiar, Asep S. Sambodja, Sutardji Calzoum Bachri, Joko Pinurbo dan lainnya.

Para peserta akan diajak melihat jauh ke dalam diri mereka sendiri, belajar untuk menggunakan kata-kata dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

Menyadari bahwa kata-kata memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini, mempengaruhi perubahan sosial dan memperjuangkan keadilan terutama diera digital seperti saat ini. "Dengan demikian, perlombaan baca puisi 'Kata adalah Senjata', ini akan menjadi sebuah perayaan sastra yang inspiratif dan menggugah semangat kepada masyarakat terutama peserta untuk terlibat aktif dan peduli terhadap isu-isu kritis dalam kehidupan sosial," ucap Agung.

Untuk pendaftaran peserta sudah bisa dilakukan sekarang melalui link yang ada di media sosial LSM Gebrak baik Instagram @gerakanbersamarakyat ataupun Facebook @Lsmgebrak.

Nantinya perlombaan ini akan dibagi dalam dua bagian. Tahap pertama adalah babak penyisihan melalui video yang di kirimkan ke panitia. Tahap kedua adalah babak final yaitu akan diikuti oleh 20 peserta yang lolos di babak penyisihan dan akan tampil di 'Panggung Apresiasi Rakyat' Baloi Kolam, Batam Center pada 18 Juni 2023.

"Peserta juga akan memperebutkan hadiah uang tunai senilai total Rp 5 juta untuk juara 1, 2 dan 3 dan piagam penghargaan dari LSM Gebrak," ujarnya.

Sementara, Koordinator Acara, Dipo Triyantoro, mengatakan selain lomba baca puisi, LSM Gebrak juga akan mengadakan kegiatan Dialog Terbuka dengan tema 'Kebudayaan dan Identitas' pada 15 Juni 2023 mendatang, dengan menghadirkan Guru Besar Universitas Riau sekaligus budayawan Melayu, Profesor Yusmar Yusuf.

"Saya berharap kita berhenti memberi label 'politik identitas' pada stigma-stigma cebong, kampret, kadrun, atau buzzeRp yang gaduh berseliweran saat ini. Labelisasi politik identitas pada tukang stigma ini membuat mereka menjadi merasa terhormat, karena mendudukkannya pada posisi sebagai pembela/pejuang identitas minoritas yang tertindas. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya," kata Dipo.

Dipo juga menyebutkan, dengan membombardir wacana dan aktivitas publik melalui politisasi identitas, para tukang stigma ini secara sengaja melakukan pengaburan dan pembelokan perhatian rakyat dari masalah-masalah substansial yang nyata terjadi dalam masyarakat akibat dari dianutnya sistem kapitalisme-neoliberal.

Kemiskinan yang meluas, kesenjangan kaya-miskin yang semakin lebar, akumulasi kekayaan yang semakin besar di kalangan segelintir orang dari tahun ke tahun, akses terhadap sumber kebudayaan yang sangat timpang antara elite dan massa, korupsi yang merajalela, pelayanan publik yang bobrok, ketimpangan antar-daerah yang sangat tinggi, dan lain sebagainya.

"Dalam dialog nanti, kami berharap tidak ada lagi konflik vertikal antara rakyat pekerja (dengan identitas yang sangat beragam) versus kapitalis menjadi konflik horizontal di antara sesama rakyat pekerja yang ditindas oleh kapitalis," pungkas Dipo.

Editor: Gokli