Batam Targetkan 95 Persen Penggunaan Produk Dalam Negeri untuk Konstruksi dan Infrastruktur
Oleh : Aldy
Selasa | 11-04-2023 | 13:06 WIB
PDN-BTM.jpg
Sekda Batam, Jefridin Hamid. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota Batam menargetkan 96 persen belanja produk dalam negeri tahun ini. Target ini meningkat dua kali lipat sejak aturan dikelurkan Pemerintah Pusat, bahkan penggunaan pruduk dalam negeri saat ini sudah mencapai Rp 215 miliar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, memaparkan pembelian produk dalam negeri meliputi kebutuhan barang untuk menunjang roda pemerintahan. Penggunaan mulai dari benda terkecil sekaligus seperti pulpen, dan alat tulis kantor lainnya.

"Tadi sesuai dengan arahan Kemendagri, target tahun ini harus 95 persen. Kalau bisa lebih dari target. Insyaallah Batam sanggup," ujar Sekda Jefridin, usai menghadiri rapat virtual di Lantai IV Kantor Wali Kota Batam, Selasa (11/4/2023).

Lanjut Jefridin, konsumsi produk dalam negeri dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur atau konstruksi.

Saat ini, untuk rencana infrastruktur masih dalam tahap lelang konsultan, dan nanti jika sudah masuk pada proses pembelanjaan kebutuhan pembangunan, semua akan merujuk pada produk dalam negeri. "Beberapa tahun ini, Pemko Batam masih melanjutkan pembangunan infrastruktur. Sehingga konsumsi belanja produk dalam negeri terus meningkat," kata Jenfridin.

Dikatakannya, saat ini sudah ada transaksi kurang lebih 2.898 transaksi untuk produk dalam negeri. Ia berharap target yang diberikan oleh pusat bisa direalisasikan dengan baik.

"Kami juga sudah bentuk tim. Jadi semua OPD yang ingin melakukan pembelian kebutuhan barang maupun jasa harus produk dalam negeri. Ini guna mendukung sektor UMKM terus berkembang," bebernya.

Menurutnya, produk lokal juga saat ini sudah memiliki kualitas yang bagus, dan terjamin. "Misalnya beras, untuk saat ini mengandalkan produk lokal. Namun, jika terjadi kelangkaan baru diimpor. Akan tetapi, sejauh ini stok produk lokal masih cukup dan memenuhi permintaan," ungkapnya.

Editor: Gokli