HKTI Batam Dorong Satgas PMK Tingkatkan Kewaspadaan Masuknya Hewan Ternak Ilegal
Oleh : Aldy
Senin | 13-02-2023 | 14:20 WIB
HKTI-BTM.jpg
Ketum HKTI Moeldoko bersama Ketua HKTI Batam, Gunawan Satary. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam mendorong Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk meningkatkan kewaspadaan masuknya hewan ternak, khusunya sapi dan kambing secara ilegak ke Batam.

"Hal itu dikarenakan kondisi geografis Batam yang memiliki banyak pintu masuk atau pelabuhan, baik yang resmi maupun tidak resmi (pelabuhan tikus)," kata Ketua HKTI Batam, Gunawan Satary, dalam keterangan tertulis, Senin (13/2/2023).

Lanjut Gunawan, sapi-sapi maupun kambing yang masuk secara ilegal, tidak ada jaminan terbebas dari PMK, dikarenakan tidak memiliki sertifikasi hasil uji klinis dari pihak-pihak yang berwenang.

Jika pengawasan lengah, pihaknya menghawatirkan, hewan-hewan yang masuk tanpa uji klinis itu berbaur dengan hewan-hewan sejenis lainnya, maka bukan tidak mungkin dari sekian banyak sapi dan kambing yang masuk secara ilegal itu terdapat yang terinfeksi (suspect) virus PMK.

"Akibatnya, resiko kesehatan akan ditanggung oleh masyarakat Batam yang mengkonsumsi daging-daging hewan yang tidak layak untuk dikonsumsi itu," ujarnya.

Untuk mencegahnya, Gunawan menegaskan, Satgas PMK harus melakukan patroli pengawasan ke lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi pintu masuk hewan-hewan bermasalah itu. Selain itu, juga melakukan imbauan dan edukasi kepada masyarakat, untuk peduli pada kasus ini.

"Gugah masyarakat agar mau memberikan laporan kepada Satgas atau pihak berwajib, apabila menemukan informasi yang akurat terkait dengan upaya memasukan hewan-hewan ternak legal," tegasnya.

Dijelaskannya, sejak merebaknya kasus PMK pada hewan ternak, pemerintah telah tanggap melakukan penanganan dan pengendalian dengan membetuk Tim Satuan Tugas (Satgas) di berbagai daerah di bawah koordinasi dan pengendalian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Satgas di berbagai daerah, termasuk di Kepri, juga telah mengeluarkan berbagai regulasi yang memperketat dan menseleksi keluar-masuknya hewan ternak tersebut antar daerah.

Sejauh ini pihaknya menagakui ada upaya-upaya yang serius dari Tim Satgas PMK di Kepri khususnya di Batam, dalam penanganan kasus ini. "Namun, kami sendiri belum tahu apakah Tim Satgas PMK di Kepri khususnya di Batam, sudah sampai pada upaya-upaya pengawasan dan pengetatan di Pelabuhan-pelabuhan rakyat maupun Pelabuhan tikus yang jumlah sangat banyak itu," pungkasnya.

Editor: Gokli