Konsumen Keluhkan Kelengkapan Fasilitas Tak Sesuai Janji Pengelola

Komisi III DPRD Batam Segera Kroscek Persoalan yang Diadukan Konsumen Pollux Habibie
Oleh : Aldy
Kamis | 09-02-2023 | 12:56 WIB
pollux-habibie2.jpg
Meisterstadt Pollux Habibie di Kota Batam. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi III DPRD Batam berencana turun langsung ke Meisterstadt Pollux Habibie, menyusul banyaknya persoalan yang diadukan konsumen apartemen mewah tersebut.

Hal ini diungkap Ketua Komisi III DPRD Batam, Joko Mulyono, saat memimpin rapat dengar pendapat (RDP) antaran konsumen dan pengelola Pollux Habibie, Rabu (8/2/2023) sore.

Adapun yang persolan yang diadukan para konsumen Pollux Habibie kepada Komisi III DPRD Batam, seperti fasilitas yang dijanjikan pihak pengelola saat memasarkan unit-unit apartemen itu, tak kunjung dipenuhi. Kemudian perangkat pendukung keamanan dan kenyamanan yang dinilai masih sangat minim.

"Kita akan turun langsung ke sana dan ke Dinas Cipta Karya untuk menanyakan langsung perihal sertifikat layak huni Pollux Habibie," ujar Joko Mulyono.

Ia menjelaskan, hal itu merespon keluhan dari para pemilik unit apartemen tersebut perihal fasilitas yang belum disiapkan oleh manajemen sesuai dengan kesepakatan sebelum terjadi proses jual beli. "Kemudian kita akan ke Damkar soal hydrant, ke Disnaker Kepri soal tera life, dan kita akan sidak atau inspeksi ke lokasi, apakah semua susah sesuai. Jika fasilitas di Pollux Habibie belum memadai, maka wajar saja bila para penghuni enggan membayar iuran atau tagihan atas fasilitas tersebut," jelasnya.

Salah seorang pemilik unit apartemen Meisterstadt Pollux Habibie, Nika Astaga, merasa geram dengan pihak manajemen. Tidak hanya fasilitas yang tidak dipenuhi sesuai janjinya, namun seolah-olah mengelabui konsumen, bahkan kerap mengancam melalui tagihan-tagihan.

"Saya kasi contoh, kalau kita mau renovasi, kita harus deposit uang jaminan Rp 5 juta. Setelah renovasi kalau tidak ada kerusakan uang itu harusnya dikembalikan kepada konsumen. Nah, ini mereka tidak mengembalikannya. Ini namanya penggelapan," kesal Nika Astaga, saat RDP.

Tidak hanya itu, lanjut Nika, pihak manajemen juga mengancam konsumen, bila tidak membayar kewajiban maintenance seperti listrik dan lainnya, pihak manajemen akan memutus aliran listrik. Ia pun meminta kepada Komisi lll DPRD Batam, bila ada RDP selanjutnya kiranya bisa menghadirkan pihak kepolisian dan perlindungan konsumen.

"Saya sampaikan di sini, kewajiban manajamen sudah dipenuhi belum? Ini malah ngancam kami, sementara apa yang dijanjikan mereka tidak terpenuhi. Kalau ada pihak kepolisian hadir, ini akan ada penjelasan, kalau ini ada unsur penipuan, akan ada pidananya, kita akan ke sana," jelas Nika Astaga, yang juga pengelola Pelabuhan Internasional Batam Center.

Menanggapi hal tersebut, pihak Manajemen Pollux Habibie menyampaikan, tetap akan komitmen apa yang telah dijanjikan, namun akan melalui proses dan waktu. Diakuinya, ada keterlambatan pembangunan akibat pandemi Covid-19 lalu.

Bahkan, Manajemen Pollux Habibie menjanjikan sejumlah fasilitas tersebut akan siap pada pertengahan tahun mendatang.

Mengenai fasilitas yang dijanjikan, Manajemen Pollux Habibie, sedang menyelesaikannya, seperti kolam renang dan Gim serta fasilitas lainnya, termasuk mall. Belum beroperasinya mall tersebut, karena beberapa tenant masih 'wait and see'.

Terkait black out beberapa waktu lalu, saat ini Manajemen Pollux Habibie sudah menyiapkan genset yang berkapasitas sesuai dengan kebutuhan seluruh apartemen. Sudah dilakukan tes. Secara bertahap akan menyelesaikan semuanya, ada berapa tower juga yang perlu finishing.

Editor: Gokli