DLH Batam Sebut Tumpahan Minyak di Perairan Tanjunguncang Bukan dari PT Pax Ocean
Oleh : Aldy
Rabu | 11-01-2023 | 13:56 WIB
RDP-Limbah.jpg
RDP lanjutan di Komisi III DPRD Batam, terkait pencemaran limbah minyak hitam di Perairan Tanjunguncang, Rabu (11/1/2023). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam mengungkapkan limbah minyak yang mencemari Perairan Tanjunguncang, beberapa waktu lalu, bukan berasal dari PT Pax Ocean, seperti yang selama dituduhkan masyarakat sekitar.

Kabid Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Batam, IP, mengungkapkan dari hasil investigasi dan perivikasi yang mereka lakukan selama 4 hari, ditemukan fakta bahwa, limbah tersebut bukan berasal dari Pax Ocean.

"Sesuai prosedur umum, dan hasil investigasi, kami simpulkan bahwa limbah tersebut bukan berasal dari Pax Ocean," ungkap IP, dalam RDP lanjutan dengan Komisi I DPRD Batam, Rabu (11/1/2023).

IP menjelaskan, salah satu dasar pada investigasi tersebut, adanya 9 kapal yang masuk ke Galangan Pax Ocean sebelum kasus ini terjadi hingga kasus tumpahan minyak ini bergulir, ke-9 kapal tersebut tidak ada melakukan kegiatan tank cleaning yang bisa menyebabkan pencemaran laut.

"Banyak prosedur dan koordinasi dengan instansi terkait kami lakukan, indikasi ke arah sana belum kami temukan. Namun, kami rekomendasikan perlu dilakukan perbaikan dalam pengelolaan limbah kedepannya," terang IP.

Ia juga mengungkapkan, tumpahan minyak tersebut tidak hanya terdapat di kawasan Pax Ocean. Namun, saat itu tumpahan tersebut disinyalir kirman dari luar Batam, karna tumpahan tersebut terdapat di beberapa titik Perairan Batam, bahkan sampai ke Kabupaten Bintan.

"Kita tetap menunggu hasil dari Gakkum DLHK, masih dalam progres," jelasnya.

Di samaping itu, dari hasil investigasi, pihaknya juga telah memeriksa kelengkapan perizinan dari PT Pax Ocean, dan ditemukan perusahaan tersebut telah memiliki izin dari PTSP, dan perizinan lainya.

"Mereka telah memiliki 3 TPS limbah, dan kita sudah cek kelengkapan perizinannya," kata IP.

Senada Legal Hukum Pax Ocean, Immanuel Sinaga, mengatakan dengan adanya kejadian ini, pihaknya juga merupakan korban. Dan sangat menghormati semua instansi terkait yang mempunyai wewenang dalam melakukan investigasi.

"Kami selalu memberikan ruang kepada pemangku kepentingan, untuk melakukan tugas investigasi. Hal ini juga sangat berguna bagi kami setelah mendapatkan hasil, agar citra kami dimata masyarakat bisa bersih kembali," ujar Immanuel Sinaga.

Dengan adanya kasus ini, sejumlah kerugian secara bisnis juga dialami Pax Ocean, baik dari pembatalan kontrak dengan klien, maupun imbas sosial lainya. Namun, dari kesemua itu pihaknya juga akan terus memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar, agar terhubung kedepan, komunikasi dengan masyarakat baik yang di darat maupun yang masyarakat pulau sekitar.

"Kalau bicara kerugian, kami juga sangat dirugikan, akan tetapi kami sangat menghormati semua proses yang dilakukan oleh instansi terkait, sesuai dengan aturan yang berlaku," terang Immanuel Sinaga.

Ketua Komisi lll DPRD Batam yang juga sebagai pimpinan rapat, Joko Mulyono akhirnya merekomendasikan, hasil dari investigasi DLH Batam, tumpahan minyak di laut Tanjunguncang bukan berasal dari Pax Ocean.

Selanjutnya, meminta pihak Pax Ocean lebih humanis, baik terhadap pejabat yang berkunjung ke sana, maupun kepada masyarakat. Termasuk perhatian kepada masyarakat pulau sekitar.

"Hasil akhir dari masalah ini masih menunggu keputusan dari pihak Gakkum DLHK, atau tingkat level yang lebih tinggi," pungkas Joko Mulyono.

Editor: Gokli