Penuhi Kebutuhan Listrik, bright PLN Batam Siap Jalani Transisi Energi Terbarukan
Oleh : Redaksi
Kamis | 10-11-2022 | 19:54 WIB
AR-Bukti-PLN-Batam.jpg
Vice President of Public Relation bright PLN Batam, Bukti Panggabean. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - bright PLN Batam menyatakan kesiapannya menjalankan proses transisi penggunaan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Kota Batam.

Vice President of Public Relation bright PLN Batam, Bukti Panggabean, mengungkapkan, sebagai anak perusahaan PLN, pihaknya mendukung rencana pemerintah dalam hal penggunaan 'green energy' yang ditargetkan terwujud pada 2030.

"Sesuai target pemerintah, 2030 kita sudah pakai green energy. Kami sebagai anak perusahaan tentu mendukung rencana ini," ujar Bukti, Rabu (9/11/2022) lalu.

Namun, melihat Batam dan sekitarnya masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau Diesel (PLTD), transisi ini masih memerlukan proses secara bertahap.

Upaya bright PLN Batam dalam mewujudkan transisi energi tersebut terlihat dari rencana proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berlokasi di wilayah Tanjunguma. PLTS ini diproyeksikan dapat memasok daya listrik sebesar 1 megawatt.

"Prosesnya tentu bertahap, karena pembangunan PLTS ini investasinya besar. Untuk membangun PLTS berdaya 1 megawatt saja diperlukan lahan seluas satu hektare," ungkap Bukti.

Upaya-upaya lainnya, bright PLN Batam juga sudah memasang panel-panel surya sebagai sumber energi listrik untuk kantornya sendiri, yang berlokasi di kawasan Batam Center. Kemudian, pihaknya juga melayani pemasangan panel surya untuk perkantoran yang ingin mulai menggunakan sumber energi terbarukan.

Contohnya, beberapa waktu lalu, bright PLN Batam telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama PT McDermott Indonesia untuk membangun panel surya seluas 2,3 hektare di roof top gedung kantor milik perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

"Mudah-mudahan tercapai sesuai targetnya. Kami dari bright PLN Batam sudah bergerak mengarah ke situ (penggunaan energi terbarukan)," tambah Bukti.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) RI, Luhut Binsar Panjaitan rencananya akan mulai menghentikan operasional PLTU batu bara sebagai langkah untuk mengurangi emisi karbon.

Rencana ini akan diumumkan dalam acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendatang.

Editor: Yudha