Ini Identitas Mayat Pria Tergantung di Gorong-gorong Samping Perum Rosedale
Oleh : A;dy
Minggu | 09-10-2022 | 16:04 WIB
mayat_gorong_rosdale_b.jpg
Penemuan mayat yang diketahui bernama Ap Seng (60) di gorong-gorong di samping perumahan Rosedale, Batam center, Kota Batam, Minggu (9/10/2022) (foto: Aldy Daeng

BATAMTODAY.COM, Batam - Penemuan sesosok mayat laki-laki yang ditemukan meninggal dunia dengan leher terjerat seutas tali di dalam gorong-gorong parit di belakang Perumahan Rosedale Batam Center, Kota Batam diketahui bernama Ap Seng (60), (sebelumnya disebut berusia 45 tahun).

Dari kartu identitas yang berhasil didapatkan, mayat laki-laki yang mengenakan kaos berwarna hitam dengan celana pendek berwarna putih adalah merupakan warga Perumahan Gardan Masyeba Batam Center, kota Batam.

Menurut informasi yang didapat dari anak almarhum Ap Seng, Hartono mengatakan, orang tuanya sudah sejak tadi malam tidak pulang kerumah.

Melihat orangtuanya tidak pulang kerumah, anak korban pun lantas mencarinya ke sekitar perumahan namun tidak ditemukan.

Kemudian, anak korban mendapat kabar kalau orangtuanya ditemukan sudah meninggal dunia di dalam gorong-gorong sebuah parit tidak jauh dari perumahan Rosedale.

"Tinggal sama kami semua kelurga. Keluar jam 11 Sabtu kemarin. Gak ada izin. Biasanya hanya keluar beli rokok," katanya di lokasi penemuan jasad Ap Seng.

Tampak satu unit mobil Inafis dari Polresta Barelang berada dilokasi penemuan mayat tersebut. Kemudian mayat tersebut berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan autopsi.

Kapolsek Batam Kota, AKP I Made Putra Hari Suargana mengatakan, pria itu berinisial AP berusia sekitar 60 tahun. Ia tinggal bersama keluarganya di perumahan Garden Masyeba, Taman Baloi, Batam Kota.

"Benar ditemukan mayat laki-laki. Berinisial AP. Kelahiran 1962," kata AKP Putra Hari Syargana, Minggu (09/10/2022) sore

AKP Hari menyebutkan, saat ditemukan, pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh AP. Kini jasad AP telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk diotopsi.

Editor: Surya