UAS Resmikan Rumah Tahfidz Quran Milik Mantan Ketua PWI Kepri
Oleh : Aldy Daeng
Jum\'at | 16-09-2022 | 08:04 WIB
A-UAS-RUMAH-TAHFIZ-RAMON_jpg2.jpg
Ustadz Abdul Somad saat mesmikan Rumah Tahfidz Nurul Istighfar di Tembesi Batam milik mantan Ketua PWI Kepri, Ramon Damora. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ustadz Abdul Somad (UAS) meresmikan Rumah Tahfidz Nurul Istighfar milik mantan Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Ramon Damora yang berada di Kompleks Ruko Townhouse Central Laguna Hills, Blok A2-01, Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (15/9/2022) siang.

Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan doa yang dipimpin UAS. UAS berharap Rumah Tahfidz Nurul Istighfar dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.

"Alhamdulillah dengan adanya rumah tahfidz ini bisa menjadi tempat berkumpul, mengaji dan tempat menimba pahala," kata UAS, yang diamini ratusan undangan yang hadir.

Di awal sambutannya, UAS memuji pendiri Rumah Tahfidz Nurul Istighfar, Ramon Damora, yang menurut UAS merupakan sahabatnya sejak kuliah di IAIN Syarif Qasim Pekanbaru, Riau. Ramon Damora, kata UAS, telah mengambil langkah yang tepat dengan mendirikan rumah tahfidz di tengah-tengah kesibukan bekerja sehari-hari.

Menurut UAS, mencari nafkah di dunia tetap harus dijalankan, namun tidak melupakan menyisihkan sebagian rezeki untuk tabungan di akhirat, salah satunya dengan mendirikan rumah tahfidz.

Untuk mendirikan rumah tahfidz lanjut UAS bukanlah perkara yang mudah. Selain butuh modal juga perlu niat dan keikhlasan yang besar.

"Selama ini saya ceramah, jangan mati sebelum buat rumah quran, silahkan cari duit banyak-banyak, pergi pagi pulang petang, hasilnya buat rumah quran. Tapi beda dengan Ustadz Ramon, beliau langsung action, beliau tak mau ngomong saja, semua harus jadi," puji UAS.

UAS melihat Rumah Tahfidz Nurul Istighfar memiliki tempat yang sangat strategis. Berada di sebuah kompleks ruko dan berada paling depan sehingga bisa langsung dilihat orang banyak.

UAS pun berharap Rumah Tahfidz Nurul Istighfar ke depannya terus berkembang, tak hanya dari segi tempat tapi juga level pendidikan. Dia pun akan memberikan dukungan penuh ke depan.

"Jika hari ini saya meresmikan rumah tahfidz ini, besok InsyaAllah berkembang, ada formal dan informalnya. Formalnya ada TK, SD, SMA, dan selanjutnya. Karena perkembangan zaman, formal ini sangat dibutuhkan anak-anak kita, jadi harus dibikin payung hukumnya, berupa yayasan. Besok kalau ada peresmian lagi saya akan datang, InsyaAllah," kata UAS memberikan semangat pada pengurus.

Dikatakan UAS, untuk menjadi Hafidz dan Hafidzah memang harus dididik dari anak-anak. Apalagi dimulai dari usia emas. Karena di usia emas anak-anak cepat menangkap apapun dengan hanya melalui pendengaran. Sehingga jangan heran saat ini banyak anak-anak di bawah lima tahun sudah banyak yang hafal juz amma, meski belum bisa baca Alquran.

"Mudah-mudahan dari Rumah Tahfizh Nurul Istighfar ini ini lahir generasi-generasi emas yang hapal Alquran," kata UAS.

Sementara itu, Pendiri Rumah Tahfidz Nurul Istighfar, Ramon Damora mengaku bersyukur telah berhasil mendirikan rumah tahfidz tersebut. Ia mengatakan, munculnya ide dan niat mendirikan rumah tahfidz tersebut dari melihat kedua putranya yang saat ini lagi mondok di Pondok Tahfidz Darul Mulia, Bogor, Jawa Barat.

Dia dan istrinya juga harus memiliki semangat yang sama dengan kedua anak mereka yang telah mengorbankan waktu untuk belajar dalam menghapal quran.

"Kalau anak-anak mengorbankan waktu, kita harus berkorban yang lain. Kalau untuk menghafal Quran sudah tak mungkin, umur sudah tua, jadi kita bersepakat korbankan pikiran dan energi kita untuk membuat rumah tahfidz ini," kata Ramon.

Dengan niat tersebut dia pun mengajak sahabat-sahabat lainnya: Ustadz Hendri Anak Rahman, Rizal Saputra, Novianto, dan lainnya untuk berjuang bersama-sama sehingga terwujudlah impian mereka itu.

"Setelah itu kami meminta restu UAS dan beliau sendiri yang kemudian memberikan nama, Nurul Istighfar, yang artinya Cahaya Pengampunan," ungkap Ramon.

Seperti yang dipesankan UAS, kata Ramon, mudah-mudahan rumah tahfidz ini terus berkembang ke depan.

"Kalau ada niat, ada tekad, serahkan hati kita, fokus dan biarkan kasih sayang Allah yang bekerja. Satu setengah tahun yang lalu (niat), alhamdulillah jalannya dimudahkan Allah SWT. Mulai dari tempat, pengurusan, hingga hari ini diresmikan, alhamdulillah," kata Ramon.

Editor: Dardani