Sapma PP Kota Batam Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM
Oleh : Paskalis RH
Jumat | 26-08-2022 | 17:40 WIB
sapma_pp-kota-batam-01.jpg
Sapma PP Kota Batam

BATAMTODAY.COM, Batam - Sinyal keras kuat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi mulai digaungkan pemeritah. Rencana kenaikan harga BBM itu mulai pun mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat.

Penolakan kenaikan harga BBM salah satunya digaungkan Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Kota Batam. Ketua bidang Organisasi Keanggotaan (OK) Sapma PP Kota Batam, Mhd Aidil Hafdila, meminta pemerintah berpikir ulang untuk menaikkan harga BBM jenis Pertalite.

Ditambahkan Aidil, seharusnya pemerintah bisa melakukan beberapa langkah strategis terkait penyaluran BBM subsidi, sehingga penerima subsidi tepat sasaran.

"Pemerintah juga harus mengevaluasi penyaluran BBM subsidi, yang diduga mengalami kebocoron dan tidak tepat sasaran," ungkap Aidil melalui keterangan tertulis, Jumat (26/8/2022).

Ketua Sapma PP Batam, Yoga Pranaswara Lubis, menambahkan, pemerintah tidak seharusnya mengurangi subsidi BBM, sebab harga minyak dunia terkini mengalami tren penurunan.

Menurutnya, pemerintah seharusnya menjamin BBM subsidi yang disalurkan tepat sasaran dan efisien dan tidak ada kebocoran. Harus dipastikan bahwa penerima subsidi BBM tepat sasaran, sehingga memenuhi rasa keadialan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Belanja pemerintah, kata Yoga, harus difokuskan pada upaya perlindungan sosial ekonomi masyarakat, sesuai pidato kenegaraan Presiden Jokowi minggu lalu. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan betul dampak yang akan terjadi apabila bersikukuh tetap menaikan harga BBM.

Kenaikan harga BBM di saat ekonomi masyarakat masih terpuruk, dipastikan berdampak sangat buruk terhadap daya beli masyarakat, karena dipastikan akan mengkerek naik harga bahan pokok.

Sebelumnya, pemerintah mengatakan kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi diharapkan bisa menahan konsumsi penggunaan bensin itu sehingga subsidi dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tahun ini mencapai Rp 502,4 triliun.

Pemerintah beralasan penyesuaian harga BBM Subsidi ini memang sudah tidak bisa dihindari, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia. Seperti diketahui harga minyak mentah dunia sempat bertengger lama di atas US$ 100 per barel.

Selain itu, penyesuaian Harga BBM Subsidi juga dapat mengurangi disparitas harga antara BBM Subsidi dan Non Subsidi. Selain itu, subsidi BBM sebaiknya tetap harus diatur penggunaannya dan ditujukan untuk masyarakat yang berhak.

Editor: Yudha