Tuntut Tarif Minum Rp 24 Ribu

Akomodir Tuntutan Driver Taksi Online Batam, Pemprov Kepri Bantu Carikan Solusi
Oleh : Aldy
Selasa | 19-07-2022 | 13:36 WIB
demo-online-graha-kepri.jpg
Ratusan driver taksi online Batam saat demo di depan Gedung Graha Kepri, Batam Center, Kota Batam, Selasa (19/7/2022). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Junaidi, mengatakan, terkait tuntutan driver taksi online di Batam, sudah dibahas beberapa waktu lalu. Hanya saja, keputusan akan pembahasan itu belum didapat.

"Dari bulan Maret sudah kita bahas dan pembahasan itu kita sampaikan ke Kekementerian. Kita tetap upayakan ada solusinya, hingga nanti Gubernur Kepri mengeluarkan SK-nya," ungkap Junaidi, lewat sambungan seluler, Selasa (19/7/2022).

Sebelumnya, Ratusan driver taksi online di Batam, demo menuntut kenaikan tarif di Gedung Graha Kepri, Batam Center, Selasa (19/7/2022).

Aksi ini diawali dari Lapangan Welcome to Batam (WTB) sekira pukul 10.00 WIB. Setelah mereka berkumpul, ratusan driver taksi online ini longmarch ke Graha Kepri.

Ketua Assosiasi Solidaritas Online Batam (SOB), Feriandi Tarigan, mengatakan, agar Gubernur Kepri melalui Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, merevisi tarif bawah pada sejumlah vendor aplikasi online di Batam.

"Saat ini tarif dasar umum minum pada sejumlah aplikasi itu Rp 14.000, dari tarif itu driver online hanya menerima Rp 8.800, setelah dipotong dari aplikasi," ujar Feriandi Tarigan.

Feriandi melanjutkan, sebelumnya sudah melakukan komunikasi dengan Dishub Provinsi Kepri, pihaknya sudah memberikan Berita Acara ke dinas yang khusus menangani taksi online di Kepri.

"Kesepakatan belum ada, makanya kami melakukan aksi demo, namun berita acara sudah kita sampaikan, permintaan kami itu, tarif minum di aplikasi Rp 24.000," kata dia.

Sementara Penasehat Assosiasi SOB, Wijaya, mengatakan, tarif yang berlaku saat ini sudah tidak layak untuk operasional dengan kendaraan taksi online, di samping BBM jenis Premium sudah tidak adalagi, harga sparepart juga mengalami kenaikan yang signifikan.

"Hanya Gubernur yang bisa membantu saat ini, paling tidak melalui SK, kawan-kawan sudah melakukan komunikasi dengan Dishub Provinsi Kepri, tarif Rp 8.800 itu sudah tidak masuk akal," ujar Wijaya.

Adapun sssosiasi yang ikut andil pada demo kali ini, di antaranya, SOB (Solidaritas Online Batam), ADO (Asosiasi Driver Online), FORDO (Forum Driver Online), STREET GHOST, SBM (Solidaritas Batak Marsada), KOBRA, FTOB (Forum Taksi Online Batam), dan sejumlah driver online Kota Batam yang belum tergabung dalam assosiasi.

Para peserta aksi membubarkan diri pada pukul 12.30 WIB, tanpa ditemui oleh perwakilan Pemprov Kepri.

Editor: Gokli