Pemko Batam Kucurkan Dana Rp 167 Miliar Revitalisasi Masjid Agung Batam
Oleh : Aldy
Kamis | 30-06-2022 | 12:12 WIB
resv-masjid-agung-btm.jpg
Rapat teknis Revitalisasi Masjid Agung Batam, antara Pemko dengan PT Adhi Karya, dengan nilai kontrak Rp 167 miliar. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Revitalisasi Masjid Agung Batam, segera dimulai. Proyek dengan pagu anggaran Rp 208 miliar yang dilelang Pemko Batam dimenangkan PT Adhi Karya dengan nilai penawaran sebesar Rp 167 miliar.

"Terdapat kurang lebih Rp 40 miliar yang dihilangkan dari pagu anggaran yang dibuat Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang," ucap Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Rabu (29/6/2022).

Wali Kota melanjutkan, di samaping usia bangunan yang sudah saatnya untuk direvitalisasi, Masjid Agung Batam juga telah banyak mengalami kerusakan dan kebocoran, sehingga perlu dilakukan perbaikan.

"Sudah kita upayakan untuk diperbaiki, akan tetapi tidak ada jalan keluar, maka kita lakukan revitalisasi. Bukannya kita ingin mengubah tujuan niat awal, itu tidak. Tetapi karena ini ada kebocoran dan usia bangunan yang sudah waktunya untuk di revitalisasi, makanya kita lakukan itu," kata Muhammad Rudi.

Ia mengakui, konstruksi Masjid Agung Batam, tidak sebagus Masjid Tanjak. Untuk itu, dia meminta kepada PT Adhi Karya untuk melaksanakan proyek ini sesuai dengan progres.

"Kita akan pantau langsung pengerjaannya," tegas Muhammad Rudi.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar, mengatakan, kontrak revitalisasi akan dimulai pada 5-6 Juli mendatang dan diperkirakan akan memulai pengerjaan pada pekan kedua di bulan Juli.

Hal ini dikarenakan masih ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan di masjid dalam waktu dekat ini. "Setelah kontrak masih ada 14 hari waktu untuk memulai pengerjaan, sebelum pengerjaan, nanti ada ibadah qurban dan doa bersama, setelah itu selesai baru alat berat dan lainnya masuk, kemudian area masjid mulai disterilkan dari berbagai kegiatan," kata Suhar.

Lanjut Suhar, berdasarkan paparan dari PT Adhi Karya, area masjid memang akan ditutup untuk tempat beribadah, akan tetapi pihak kontraktor akan menyiapkan bangunan sementara untuk kegiatan ibadah, walaupun daya tampung tidak sebanyak bangunan utama.

"Tadi mereka sebut bisa 100 jamaah, namun dari Kemenag meminta ditambah, mungkin 150 hingga 200 jamaah. Tidak hanya itu, tempat parkir dan lainnya juga akan diatur, intinya tidak mengganggu," jelas Suhar.

Sesuai dengan arahan Wali Kota Batam, sebut Suhar, pengerjaan masjid juga mendapat pengawasan dari Kejaksaan terkait pengelolaan anggaran. Hal ini guna memastikan proyek berjalan sesuai dengan aturan dan tidak ada yang menyalahi aturan.

"Kami dibantu juga sama Kejaksaan Batam, karena anggaran yang digunakan cukup besar. Jadi kami berharap dari 2022-2024 mendatang proyek tidak ada kendala. Tadi penekanan dari Pak Wali Kota juga mengenai kualitas bangunan yang harus diawasi," tutup Suhar.

Editor: Gokli