Jefry Sebut Potensi Kebocoran Solar Subsidi di Batam Capai Miliaran Rupiah per Hari
Oleh : Putra Gema
Selasa | 07-01-2020 | 16:52 WIB
jefry-solar.jpg
Anggota Komisi III DPRD Batam, Jefry Simanjuntak. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi III DPRD Batam, Jefry Simanjuntak menegaskan fuelcard gaya baru akan menekan angka penyelupan solar di Kota Batam.

Hal ini disampaikan saat ditemui di ruang fraksi PKB DPRD Batam. Jefry mengatakan, kartu penerima subsidi BBM jenis solar yang dikeluarkan Pertamina di Batam 14.631 kartu. Hal tersebut menyebabkan banyaknya terjadi kebocoran dan salah sasaran.

Menurutnya, kartu subsidi solar yang sebelumnya dikeluarkan Pertamina itu, pendaftarannya tidak disertakan dari nomor plat kendaraan dan nomor STNK kendaraan. Hal ini berpotensi banyak disalahgunakan oleh pemegang kartu Brizzi (fuelcard) lama.

"Data yang dikeluarkan Disperindag Batam dan Pertamina, belasan ribu kartu subsidi solar itu cara mendapatkannya tanpa disertakan nomor kendaraan. Bayangkan sebanyak belasan ribu kartu subsidi solar itu, separuhnya saja disalahgunakan, berapa kerugian negara di Batam yang tiap hari terjadi. Kalau dinominalkan jumlahnya fantastis mencapai belasan miliaran Rupiah tiap harinya. Itu yang tak disadari masyarakat di Batam," kata Jefry, Selasa (7/1/2020).

Ia menegaskan, penyalahgunaan kartu subsidi solar itu merupakan metamorfosis dari cara lama penyelundupan solar yang ditampung di gudang-gudang beralih ke cara yang lebih modern.

Langkah Disperindag Batam berserta Pertamina meregistrasi ulang fuelcard atau kartu subsidi solar yang bertujuan menertibkan penerima kartu agar tak lagi terjadi kebocoran yang luar biasa dengan cara pemegang kartu mendaftarkan nomor plat dan nomor STNK kendaraannya untuk satu kartu merupakan langkah yang sangat bagus sekali.

"Sampai saat ini pemegang kartu subsidi solar yang sudah meregistrasi ulang dari sebanyak 14.631, baru sebanyak 500 saja. Sisanya masih ada belasan ribu lagi pemegang kartu yang belum mau meregistrasi ulang kartunya. Saya yakin mereka itulah yang tak rela didata kartunya. Karena begitu teregistrasi ulang, akan sangat sulit untuk disalahgunakan dalam mendapatkan solar subsidi," tegasnya.

Berdasarkan hitungan kasarnya, lanjut Jefry, satu liter solar itu nilai subsidinya Rp 2.500 sedangkan satu kartu itu perhari maksimal mendapatkan subsidi solar 50 liter. Apabila dikalikan per kartu Rp 2.500 dengan 50 liter saja nilai subsidinya mencapai Rp 125 ribu dalam sehari untuk satu kendaraan atau satu kartu.

"Kalau jumlah belasan ribu, berarti subsidinya mencapai puluhan miliar Rupiah itu dalam seharinya saja, bisa dibayangkan berapa dalam sebulan kebocoran dan kerugian negara akibat penyalahgunaan kartu subsidi solar itu, fantastis jumlahnya. Itu yang tak disadari masyarakat tapi nyata adanya," ujarnya.

Editor: Gokli